sekitarBANDUNGcom- Curah hujan dan perubahan cuaca yang tak menentu di Kota Bandung sejak akhir tahu 2022 sampai dengan awal tahun 2023 ini membuat beberapa wilayah rentan terdampak banjir, disamping itu kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai dan aliran air juga menambah potensi terjadinya banjir dibeberapa wilayah dengan tingkat retensi air yang rendah.
Untuk itu beberapa kolam retensi diperlukan, seperti yang sudah ada saat ini yakni kolam retensi Bima, Rancabolang, Sungai Pamulihan, yang terbaru diresmikan ada kolam retensi Andir, dan yang hari ini Selasa (14/3/23) diresmikan yakni kolam retensi Cisanggarung.
Mengutip artikel yang dirilis bandung.go.id, Kolam retensi Cisanggarung memiliki luas 2.280 meter persegi dan luas lahan 1,2 hektare. Selain itu, kolam retensi ini memiliki kapasitas 8.000 meter kubik.
Walikota Bandung Yana Mulyana, menyambut positif peresmian Kolam Retensi Cisanggarung. Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung untuk mengatasi potensi banjir, khususnya di wilayah Kecamatan Mandalajati dan Kecamatan Arcamanik.
“Selain upaya pencegahan banjir, juga untuk menabung air dan menaikkan muka air tanah di Kota Bandung tentunya,” ucap Yana.
Dengan lahan yang luas dan dukungan penghijauan maksimal, Yana juga optimis Kolam Retensi Cisanggarung dapat menjadi salah satu ruang publik baru di Kota Bandung.
Kendati demikian, Yana meminta seluruh pihak menjaga fasiltas ini agar tetap nyaman untuk dikunjungi dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Kota Bandung.
“Dengan terbangunnya kolam retensi ini, titik banjir khususnya di kawasan terdampak banjir seperti Kecamatan Arcamanik, atau kawasan Cingised ya, semoga bisa selesai,” ucap Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut saat ini sudah ada 10 kolam retensi yang dibangun di Kota Bandung.
Ia juga menyatakan, Kolam Retensi Cisanggarung bisa menahan air hingga 8.000 liter dan meyakini dampak banjir ke wilayah seperti Kecamatan Arcamanik dapat diminimalisir.
“Tadi teman-teman di kewilayahan juga memberikan pernyataan, mereka menyebut banjir di kawasan mereka mulai berkurang,” terangnya.
Selain kolam retensi, beberapa upaya Pemkot Bandung dalam mencegah potensi banjir serta mengelola air hujan di Kota Bandung antara lain dengan membangun rumah pompa dan sumur imbuhan.
“Ini (Kolam Retensi Cisanggarung) pembangunannya 2022. Dan untuk 2023 kami sedang mempersiapkan kolam retensi di Margahayu Raya,” terangnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung, Maya Himawati berharap kolam retensi ini dapat menjadi solusi masalah banjir, khususnya di kawasan terdampak yakni Kecamatan Arcamanik.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kolam retensi ini,” tuturnya.
Redaktur : Wildan Damang