sekitarbandungcom – Kasus Demam Berdarah Dangue ( DBD ) menjadi tantangan tersendiri bagi Permerintahan Bandung Barat. Dimana Angka kasus yang disebabkan oleh nyamuk aedes Aegepti tersebut mencapai 1040 kasus dan 9 angka kematian.
Angka tersebut terhitung dari awal tahun sampai Maret 2024 dan dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Bandung Barat.
“Data kasus DBD dari Januari sampai 19 Maret 2024 itu 1.040 kasus dengan jumlah kematian 9 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasihan, Kamis, 21 Maret 2024.
Disisi lain, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini terbilang mengalami kenaikan,. Di tahun lalu, kasus DBD di Bandung Barat hanya 447, dengan 2 kasus kematian.
DIkutip dalam pemberitaan metrotv, kasus terbanyak terjadi di CIlilin kemudian Lembang.
“Jika dilihat dari sebaran kasus, kecamatan tertinggi yakni Cililin dengan 165 kasus, Lembang 152 kasus, dan Cipongkor dengan 98 kasus,” ungkapnya.
Selain itu, Ia menjelaskan, peningkatan kasus DBD pada awal tahun ini dipicu beberapa faktor. Paling utama karena musim hujan sehingga perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti lebih cepat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap DBD, pihaknya terus menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M.