Cuaca Ekstrim Akan Melanda Bandung Hingga Awal April, Begini Kata BMKG

Cuaca Ekstrim Akan Melanda Bandung Hingga Awal April, Begini Kata BMKG

sekitarBANDUNGcom – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ektrim yang melanda Bandung Raya dalam beberapa hari teakhir. BMKG mengungkapkan, penyebab utama hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang disertai dengan kilat/petir dan angin kencang dalam beberapa hari ini adalah faktor labilitas atmosfer lokal.

“Diperkirakan kurang lebih berpotensi hingga tanggal 29 Maret 2023 untuk Bandung Raya,” kata Teguh melalui ponsel, Minggu (26/3/2023) dilansir melalui Tribunjabar.id.

BMKG menghimbau kepada masyarakat dan instansi yang terkait untuk waspada terhadap potensi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang menyusul cuaca ekstrem ini.

Berdasarkan prediksi pola angin dan tekanan udara, wilayah Jawa Barat terdapat wilayah konvergensi atau perlambatan massa udara, terutama di wilayah tengah Jawa Barat.

Kondisi ini berpeluang meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Jawa Barat terutama wilayah tengah.

Kelembapan udara wilayah Jawa Barat pada level 850 mb masih menunjukkan nilai antara 80 persen – 100 persen.

Kondisi ini membuat wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya menjadi wilayah yang memiliki kandungan massa air di atmosfer yang basah. Sehingga memiliki potensi yang tinggi untuk terjadinya proses evaporasi tinggi.

Kelembapan udara wilayah Jawa Barat pada level 850 mb masih menunjukkan nilai antara 80 persen – 100 persen.

Kondisi ini membuat wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya menjadi wilayah yang memiliki kandungan massa air di atmosfer yang basah. Sehingga memiliki potensi yang tinggi untuk terjadinya proses evaporasi tinggi.

Citra satelit Himawari menunjukan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang tumbuh dari arah Timur Laut atau sekitar perairan Cirebon.

Berdasarkan pantauan satelit Himawari, pertumbuhan awan Cb signifikan terlihat

mulai pukul 12:30 WIB di utara Lembang kemudian tumbuh ke arah Selatan dan bergerak ke arah Barat dan mulai berkurang pada pukul 14:30 WIB.

Demikian juga dengan pengamatan radar, pertumbuhan awan signifikan terlihat pukul 13:33 WIB, dan mulai berkurang pukul 14:31 WIB.

Pertumbuhan awan terlihat bergerak ke arah Barat atau ke wilayah Cianjur dalam bentuk awan Cumulus.

“Penyebab utama hujan sedang-lebat disertai dengan petir/kilat dan angin kencang ini adalah faktor labilitas atmosfer lokal yang mendukung terjadinya proses konveksi kuat dan menurunkan hujan sedang-lebat. Selain itu aktifnya gelombang ekuatorial Kelvin ikut membantu proses pertumbuhan awan Cb yang menyebabkan hujan lebat disertai petir/ kilat dan angin kencang,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *