sekitarbandung.com – Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukkan tren peningkatan yang perlu menjadi perhatian serius. Hingga Juli 2025, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) mencatat 54 kasus kekerasan, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Rini Haryani, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, peningkatan ini juga belum mencakup kasus yang tidak dilaporkan karena korban enggan berbicara.
“Hingga bulan ini, kami menangani 54 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jumlah sebenarnya bisa lebih besar,” jelas Rini pada Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Study Tour Bandung: Pemkot Perbaiki Fasilitas untuk Dukung Wisata Edukasi Pelajar
Kekerasan Terhadap Anak Dominan di Bandung Barat
Sebagian besar kasus yang ditangani DP2KBP3A KBB pada 2025 merupakan kekerasan terhadap anak. Jenis kekerasan lainnya mencakup:
-
Kekerasan terhadap perempuan
-
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
-
Bullying
-
Trafficking (perdagangan manusia)
Salah satu kasus berat terjadi di Kecamatan Cihampelas, berupa pelecehan seksual terhadap anak dengan empat korban teridentifikasi.
Dampak Kekerasan dan Penanganan Psikososial Korban
Korban kekerasan tidak hanya mengalami luka fisik, tapi juga trauma psikis jangka panjang. Rini menyebut banyak korban yang perlu pendampingan psikologis, bahkan hingga pemulihan secara medis.
Beberapa bentuk layanan dari DP2KBP3A KBB:
-
Pendampingan visum dan pelaporan ke polisi
-
Assessment psikologis dan konseling
-
Rujukan sekolah baru untuk korban yang harus berpindah sekolah
“Kami fasilitasi juga jika korban harus pindah sekolah pascakejadian,” tambah Rini.
Edukasi Hak Anak Jadi Solusi Pencegahan Kekerasan
Untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, pihaknya menekankan pentingnya edukasi keluarga dan komunitas terkait hak-hak anak dan bentuk kekerasan.
“Keluarga harus jadi ruang aman pertama bagi anak,” tegasnya.
Rini mendorong seluruh elemen masyarakat, mulai dari orang tua, sekolah, hingga tokoh masyarakat untuk aktif mengkampanyekan pencegahan kekerasan dan membentuk lingkungan yang melindungi.
Sumber Resmi:
Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

