sekitarbandung.com – Nasi Kalong Bandung adalah salah satu kuliner malam yang kerap jadi tujuan para penikmat makanan setelah gelap. Nama “Nasi Kalong” bukan karena bahan kelelawar, melainkan karena warna nasi yang gelap dan/atau jam operasionalnya yang malam hingga dini hari — mirip kebiasaan kalong (kelelawar). Konsep prasmanan dan pilihan lauk yang variatif membuat Nasi Kalong mudah disukai baik warga lokal maupun pelancong.
1. Asal Usul Nama & Ciri Khas Nasi Kalong Bandung
Nasi Kalong biasa dibuat dari beras merah yang diberi bumbu (sering disebut menggunakan bahan seperti kluwek atau rempah lain) sehingga warnanya menjadi agak gelap kecokelatan. Selain itu, warung atau kedai Nasi Kalong biasanya buka malam sampai dini hari — sehingga istilah “kalong” (nocturnal) melekat. Ciri khas lain: konsep prasmanan/self-serve, nasi merah (kadang bisa pilih nasi putih), dan lauk yang berganti-ganti tiap hari.
2. Menu, Harga & Jam Operasional (perkiraan dan contoh)
Di cabang/catering Nasi Kalong Bandung yang populer, menu umum meliputi: nasi merah (Si Kalong), nasi putih, sayuran, ayam gulai, rendang, dan beberapa lauk olahan beku yang dimasak ulang. Harga per porsi bervariasi — contoh menu yang tercatat menunjukkan harga nasi merah sekitar Rp 7.000–8.000 dan lauk mulai Rp 10.000–20.000 per item; total makan malam biasa berada di bawah Rp 50.000 per orang tergantung pilihan lauk. Banyak outlet buka sore hingga lewat malam (mis. 15:30–22:30 atau sampai dini hari).
Statistik singkat (dari sumber ulasan dan listing):
-
Rating komunitas per satu listing: ~3.7/5 berdasarkan ulasan pengunjung.
-
Jumlah review foto/ulasan di TripAdvisor untuk satu lokasi tercatat puluhan (mis. 60+).
Catatan: harga dan jam bisa berbeda antar cabang — cek akun resmi atau listing terbaru sebelum datang.
3. Mengapa Nasi Kalong Jadi Favorit Kuliner Malam?
-
Waktu buka yang fleksibel: Banyak orang keluar malam untuk hangout atau pulang larut — Nasi Kalong jadi opsi makan yang pas.
-
Ragam lauk prasmanan: Pengunjung bisa ambil sesuai porsi & selera, cocok untuk makan kelaparan tengah malam.
-
Unsur “unik” (warna & bumbu): Nasi merah/gelap dengan rempah memberi pengalaman rasa berbeda dari nasi biasa.
-
Harga ramah kantong: Jika memilih lauk sederhana, totalnya terjangkau untuk kelas mahasiswa/pekerja malam.
4. Rekomendasi Cara Menikmati Nasi Kalong Bandung
-
Datang malam (20:00–23:00) untuk merasakan suasana dan pilihan lauk terlengkap.
-
Coba kombinasi nasi merah + satu lauk berkuah (ayam gulai) + sayuran agar rasa rempah lebih balance.
-
Perhatikan kebersihan piring/alat prasmanan; beberapa review menyarankan memilih jam tidak terlalu ramai untuk antrean dan kebersihan lebih terjaga.
5. Review Singkat & Persepsi Publik
Liputan media lokal dan blog makanan sering menyebut Nasi Kalong sebagai “kuliner malam andalan Bandung” — namun ulasan konsumen bervariasi: ada yang memuji rasa dan konsepnya, ada yang menganggap biasa saja relatif terhadap harga. Ini tipikal untuk kuliner populer: ekspektasi tinggi + pengalaman yang subjektif.
6. Lokasi & Kontak
Beberapa listing dan akun resmi menunjukkan cabang atau alamat di sepanjang Jl. R.E. Martadinata (Riau) dan Batununggal. Akun Instagram dan listing pergikuliner biasanya memuat jam buka dan nomor WA untuk reservasi/pertanyaan. Selalu cek akun resmi sebelum berangkat.
Baca juga : Rahasia Antrean Panjang di Cuanki Serayu Bandung
Nasi Kalong Bandung adalah pengalaman kuliner malam yang layak dicoba jika kamu sedang di Bandung — terutama bila suka makanan berempah dengan konsep prasmanan dan suasana malam. Dengan harga yang relatif terjangkau dan jam buka yang pas untuk “belanja malam”, Nasi Kalong menggabungkan unsur tradisi (beras merah + rempah) dan konsep modern (prasmanan, variasi lauk). Meski review bervariasi, bagi banyak orang Nasi Kalong tetap menjadi salah satu alasan untuk “ngalong” di Bandung. Jika berencana mencoba, cek jam & lokasi cabang terbaru agar pengalaman makan lebih optimal.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com
