sekitarbandungcom – Dena Daniels, seorang nenek berusia 54 tahun yang terobsesi dengan Barbie, membagikan kisahnya tentang bagaimana dia mewujudkan impian seumur hidupnya untuk menjadi “Barbie” dalam cara yang unik. Dia dengan penuh semangat menghiasi rumahnya dengan warna merah muda, memilih pakaian berwarna pink, dan bahkan memiliki kotak boneka seukuran dirinya untuk berpose.
Dena, yang berasal dari Fort Smith, Arkansas, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa Barbie adalah boneka favorit masa kecilnya, dan dia terus bermain dengannya hingga akhirnya menjadi sasaran intimidasi oleh anak-anak lain karena dianggap terlalu tua untuk itu. Namun, pada usia 54 tahun, Dena memutuskan untuk menghadapi kebenaran dirinya dengan mengubah rumahnya yang lusuh menjadi sebuah tempat yang berwarna merah muda cerah, sehingga tidak perlu lagi menyembunyikan keinginannya untuk hidup sepenuhnya sesuai dengan impiannya.
Setiap hari, Dena terbangun dengan semangat, mengenakan jubah merah muda, dan menikmati kopi pagi dan roti panggang dari teko kopi dan pemanggang roti berwarna merah muda. Dia bahkan menantikan rilis film terbaru yang dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Reynolds, yang merupakan momen yang dinantikannya dengan antusias.
Untuk melengkapi hidupnya yang seperti Barbie, Dena bahkan memiliki etalase Barbie berukuran manusia yang dia gunakan sebagai boneka hidup seukuran manusia. Tetangganya bahkan memanggilnya ‘Barbie’. Sebagai seorang ibu dari dua anak, Dena merasa bahwa selama bertahun-tahun dia telah menyembunyikan diri sesungguhnya demi menyenangkan orang lain, terutama pria. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mewarnai rumah bonekanya dengan warna merah muda dan mengenakan pakaian dengan nuansa dari mawar hingga magenta, sebagai ungkapan kebebasannya.
Meskipun tidak sepenuhnya menentang cinta, tanpa kehadiran seorang pria dalam hidupnya, Dena merasa bahwa dia dapat mengekspresikan dirinya dengan lebih bebas. Dia mendorong wanita lain untuk “menemukan diri mereka yang sejati” dan, jika perlu, mencari pasangan yang menerima mereka apa adanya.