sekitarBANDUNGcom – Ahli mengungkapkan bahwa potensi fenomena El Nino gagal muncul di wilayah Indonesia dan pengamatan terkini menunjukkan adanya fitur La Nina Modoki yang dapat berdampak pada kemarau yang basah. Menurut Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, pengamatan anomali suhu terbaru di Samudra Pasifik menunjukkan fitur La Nina Modoki yang dapat berlanjut dan berdampak pada kemarau yang basah. Ia juga mengatakan bahwa jika fenomena badai vorteks terus berkembang menjadi siklon tropis, El Nino dapat tertunda bahkan gagal terbentuk.
El Nino sendiri adalah fenomena iklim di mana Suhu Muka Air Laut (SML) mengalami pemanasan di atas kondisi normal di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan ini dapat mengurangi curah hujan di Indonesia.
Erma mengatakan bahwa hingga Kamis (4/5), pengamatan suhu terkini belum menunjukkan sinyal El Nino karena suhu laut di dekat Papua masih menghangat dan kelembapan pun masih tinggi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa suhu yang menghangat di dekat Papua menyebabkan awan masih banyak terbentuk di Indonesia.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebutkan bahwa Indonesia saat ini masuk masa pancaroba atau peralihan musim. Hal ini menyebabkan wilayah seperti Jakarta kerap panas namun hujan di sore hari. Guswanto juga menyebut fenomena ini sebagai hujan sporadis.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menjelaskan bahwa saat ini fenomena iklim yang memicu peningkatan curah hujan, La Nina, masih aktif meski sudah masuk pancaroba. La Nina sendiri sudah aktif di RI sejak 2020 yang memicu musim kemarau tetap basah alias banyak hujan. Dodo mengatakan bahwa kondisi atmosfer dan laut dari La Nina akan menuju ke arah netralnya dan mulai pertengahan tahun ini akan ada fenomena El Nino lemah hingga akhir tahun.
“Ini kita masih dalam bulan-bulan musim penghujan dan akan mengakhirinya,” tandas Dodo. Oleh karena itu, para ahli klimatologi menyarankan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak dari fenomena La Nina Modoki dan El Nino yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.