sekitarbandung.com – Peristiwa pesawat tempur jatuh Bandung dekat Balai Kota pernah menjadi salah satu insiden besar di Kota Kembang. Pada tanggal 14 Desember 1948, sebuah pesawat tempur militer Belanda jatuh dan menabrak sebuah gedung yang dulunya adalah restoran Almanak di Jalan Merdeka.
Sejarah Pesawat Tempur Jatuh Bandung
Gedung yang ditabrak pesawat ini awalnya adalah toko dan restoran yang menjual produk susu segar, roti, kopi, dan makanan kalengan. Gedung bergaya art deco ini berdiri sejak tahun 1930-an dan kini berfungsi sebagai kampus Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).
Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat Tempur di Bandung
Pesawat tempur militer yang diterbangkan pilot P Forty mengalami kecelakaan saat melakukan latihan di sekitar Bandung. Pesawat tersebut menabrak atap restoran Almanak tepat pada pukul 10 pagi saat mayor dan seorang wanita duduk di bagian depan gedung.
Menurut surat kabar Provinciale Drentsche en Asser Courant yang terbit pada 14 Desember 1948, pilot pesawat tersebut meninggal dunia, sementara mayor dan wanita mengalami luka parah. Dua pelayan restoran yang berada di lokasi juga mengalami luka ringan.
Baca Juga: Libur Panjang Juni 2025 Resmi! Catat 2 Long Weekend dan Tanggal Merahnya
Korban dan Dampak Kecelakaan Pesawat Tempur
Kejadian ini menjadi pengingat risiko operasi penerbangan militer di daerah padat penduduk. Pilot dari skuadron ke-120 tersebut gugur saat latihan, dan korban luka langsung mendapat perawatan intensif.
Transformasi Lokasi Setelah Kecelakaan
Gedung restoran Almanak berubah fungsi menjadi kampus Pascasarjana Unpar pada tahun 1970-an. Kini, bangunan tersebut menjadi saksi bisu sejarah sekaligus pusat pendidikan.
Warisan Sejarah dan Pentingnya Peristiwa Ini
Peristiwa pesawat tempur jatuh Bandung ini mengingatkan kita tentang sejarah militer dan perkembangan Kota Bandung. Cerita ini penting untuk dilestarikan agar generasi muda memahami perjalanan kota dan risiko yang pernah terjadi.
