sekitarbandung.com – Harapan masyarakat Kabupaten Bandung untuk memiliki Sekolah Rakyat Ciwidey yang permanen sebentar lagi akan terwujud. Setelah lama hanya berupa sekolah rintisan, kini pemerintah pusat lewat Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan membangun gedung megah di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey.
Nilainya tidak main-main: Rp200 miliar sudah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika semua berjalan sesuai rencana, pembangunan akan dimulai pada tahun 2026.
Baca Juga: Pengelolaan Sampah Bandung Barat: ISWMP Dorong Pemilahan dari Rumah Tangga
Lahan Sudah Siap, Tinggal Bangun
Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kang DS menegaskan bahwa Pemkab sudah menyiapkan lahan luas, mencapai 7,6 hektare. Lokasi ini dipilih karena strategis, dekat dengan kawasan Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali) yang memang dikenal sebagai pusat wisata sekaligus daerah konservasi.
“Kami ingin kehadiran sekolah ini bisa menjawab kebutuhan pendidikan warga di Kabupaten Bandung bagian selatan,” kata Kang DS dalam pertemuan dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Jakarta.
Bukan Sekadar Gedung Sekolah
Uniknya, program Sekolah Rakyat Ciwidey tidak hanya fokus membangun ruang kelas untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, tapi juga dirancang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Mensos Gus Ipul menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberi mandat agar pembangunan tidak sebatas memberi bantuan, melainkan membuka jalan menuju kemandirian.
“Kita tidak mau masyarakat hanya mengandalkan bansos. Sekolah Rakyat harus jadi tempat anak-anak belajar sekaligus simbol perubahan sosial,” tegasnya.
Terhubung dengan Program Nasional DTSEN
Di sisi lain, pembangunan ini juga akan terintegrasi dengan program nasional terbaru: Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan bantuan dan program sosial tepat sasaran.
Setiap data akan diperbarui tiap tiga bulan, sehingga bisa menyesuaikan kondisi masyarakat terkini. Dengan begitu, pembangunan sekolah maupun pemberdayaan tidak salah arah.
“Kalau ada program baru, wajib memakai data DTSEN. Tidak boleh pakai data lain. Kita ingin semua tepat sasaran,” ujar Gus Ipul.
Harapan Besar dari Warga
Bagi masyarakat Ciwidey dan sekitarnya, hadirnya gedung permanen ini jelas membawa angin segar. Selama ini banyak siswa harus belajar dengan fasilitas seadanya.
Dengan adanya sekolah baru, anak-anak di Pacira bisa bersekolah lebih dekat, tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Para orang tua pun berharap anak-anak mereka punya kesempatan meraih masa depan lebih baik.
Selain pendidikan, program pemberdayaan juga akan membuka peluang baru, mulai dari pelatihan keterampilan hingga akses ekonomi. Harapannya, warga sekitar bisa mandiri dan tidak lagi bergantung penuh pada bantuan sosial.
Kolaborasi Pusat dan Daerah
Proyek besar ini akan menjadi kerja sama erat antara pemerintah pusat dan daerah. Pemkab Bandung akan menyiapkan lahan dan dukungan teknis, sementara pemerintah pusat melalui Kemensos menyediakan anggaran.
“Kalau lancar, pembangunan bisa dimulai 2026. Kami akan kawal penuh agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas,” kata Kang DS.
Untuk informasi resmi mengenai program Sekolah Rakyat, silakan kunjungi situs Kementerian Sosial RI
Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

