sekitarbandung.com – Kondisi inflasi bisa menekan daya beli masyarakat, terutama di kota besar seperti Bandung. Karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk menerapkan strategi jualan saat inflasi Bandung yang lebih adaptif agar tetap bertahan.
1. Fokus pada Produk Primer
Saat daya beli melemah, konsumen lebih memprioritaskan kebutuhan harian seperti makanan, kebutuhan mandi, dan barang fungsional. Produk-produk ini lebih tahan krisis.
2. Terapkan Teknik Bundling
Tawarkan paket hemat seperti “3 barang harga 2” atau “beli kopi literan + cemilan diskon 15%”. Strategi bundling memberi kesan hemat meski pembelian lebih banyak.
3. Promosi Lewat Platform Gratis
Gunakan WhatsApp Business, Google Bisnisku, dan akun Instagram untuk promosi hemat biaya. Cocok untuk UMKM di Bandung yang ingin ekspansi lokal tanpa banyak modal.
🔗 Google Bisnisku
🔗 WhatsApp Business
4. Kolaborasi Antar UMKM Bandung
Gandeng usaha kecil lain: kue rumahan + hampers lebaran, atau katering + event planner. Kolaborasi lokal hemat biaya dan memperluas jaringan pasar.
Baca Juga: POCARI SWEAT Run 2025 Gaet 46.000 Pelari, Bandung Jadi Pusat Gerak Nasional
5. Aktif di Marketplace Lokal
Manfaatkan Shopee, Tokopedia, atau bahkan pasar lokal seperti GrabMart atau Gojek untuk menjangkau konsumen luar Bandung.
6. Ikuti Bantuan UMKM Resmi
Pantau info dari Kementerian Koperasi dan UKM RI dan dinas setempat. Beberapa program menawarkan subsidi, pelatihan, hingga akses modal ringan.
Menghadapi inflasi memang menantang. Tapi dengan strategi jualan saat inflasi Bandung yang tepat, UMKM tetap bisa tumbuh. Kuncinya: adaptif, efisien, dan aktif mencari peluang baru.
Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com
