Catatan kelam Dunia Pendidikan atas tragedi apa yang mengguncang warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi terjadi pada Senin (27/2) sore. Seorang anak Sekolah Dasar berusia 11 tahun, inisial MR, ditemukan meninggal gantung diri di dapur rumahnya. MR diketahui baru saja pulang dari sekolah dengan wajah murung.
Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi menceritakan bahwa MR langsung masuk ke dalam kamar tanpa bersalaman dan mencium tangan ibunya, Wasiah, yang sedang bersih-bersih di depan rumah. MR kemudian mengurung diri di dalam kamar dan tidak kunjung menampakkan diri.
Wasiah yang merasa curiga karena anaknya tidak keluar-keluar dari kamar, akhirnya memanggil-manggil nama MR. Namun, tidak ada jawaban. Wasiah kemudian berjalan menuju ke dapur, di mana dia melihat tubuh anak kesayangannya sudah tergantung di pintu dapur. MR gantung diri menggunakan tali plastik berwarna biru.
Wasiah yang panik mencoba menurunkan tubuh MR, namun dia tidak mampu melakukannya. Kemudian, Wasiah menelepon kakak korban, Nur Rohim, yang bekerja di Pantai Pulau Merah. Rohim datang dan berhasil menurunkan tubuh adiknya. Namun, sayangnya, MR telah mengembuskan napas terakhir sebelum sampai di Klinik BSI di Dusun Pancer, Desa Sumberagung.
Kisah memilukan ini mengguncang warga sekitar. Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi menambahkan bahwa saat ditemukan meninggal, MR masih mengenakan seragam sekolah. Basori mengungkapkan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif gantung diri MR.
Diduga MR melakukan bunuh diri dikarenakan sering menjadi korban pembullyan oleh teman-temannya disekolah.
Tragedi ini menjadi peringatan bagi orangtua untuk lebih waspada terhadap kondisi psikologis anak-anak mereka. Sebaiknya orangtua tidak mengabaikan perubahan perilaku pada anak dan memberikan dukungan dan perhatian yang cukup. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa anak mengalami masalah yang lebih serius dalam hal kesehatan mentalnya.