1 Peringatan Keras dari Mang Gana: Jangan Bawa Harta Haram Ke Keluargamu, Disampaikan di PAUD Al Muflihu

Bandung, 20 Oktober 2023 – Seorang ayah, sebagai tulang punggung keluarga, tentu memiliki harapan besar agar keluarga yang ia nafkahi hidup dalam kedamaian, kesehatan, keamanan,

Redaksi Sekitar Bandung

ubchan Daragana atau Mang Gana, sosok pegiat literasi ayah.

Bahaya Suap-Menyuap dalam Perspektif Agama dan Dampaknya pada Keluarga

Dalam ajaran Islam, praktik suap-menyuap adalah perbuatan yang sangat dikecam dan dilarang keras. “Yang menyuap dan disuap, keduanya bisa masuk neraka,” tegas Subchan Daragana, atau yang akrab disapa Mang Gana, pada Jumat (20/10/23), saat kunjungannya ke PAUD Al Muflihun. Peringatan keras ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari perilaku menyuap, yang bukan hanya merugikan secara materi di dunia, tetapi juga dapat mencelakakan pelakunya di akhirat kelak. Suap adalah amalan buruk yang menghilangkan keberkahan dalam rezeki dan merupakan sumber potensial harta haram keluarga.

Mang Gana lebih lanjut menjelaskan bahwa perilaku seorang anak memiliki korelasi erat dengan harta yang dicari oleh orang tuanya. Ini adalah sebuah poin krusial yang seringkali terabaikan oleh para orang tua. “Apa yang dimakan oleh si buah hati akan menjadi ‘penyakit’ kelak jika harta yang dimakan adalah harta dari perbuatan yang tidak diridhai oleh agama,” ujarnya. Pernyataan ini bukan sekadar metafora, melainkan sebuah peringatan serius bahwa rezeki yang didapatkan secara tidak halal, atau yang disebut sebagai harta haram keluarga, dapat memengaruhi karakter, kesehatan mental, dan bahkan nasib anak di kemudian hari. Dampaknya bisa berupa perilaku menyimpang, kesulitan dalam hidup, atau kurangnya keberkahan meskipun memiliki kekayaan materi.

poster peringatan tentang jangan bawa harta haram ke keluarga

Baca juga : Bisnis Kopi Literan Bandung: Peluang & Cara Mulainya

Pentingnya Rezeki Halal untuk Pembentukan Karakter Anak yang Saleh

Berangkat dari pengalamannya sebagai seseorang yang pernah menangani kegiatan sosial anak muda se-Jawa Barat, Mang Gana memahami betul fenomena ini secara mendalam. Ia telah menyaksikan langsung bagaimana pola hidup dan sumber rezeki orang tua berkorelasi dengan perilaku anak-anak mereka. “Sebagai seseorang yang pernah menangani kegiatan sosial anak muda se-Jawa Barat dan bertemu dengan banyak orang di sosial, saya memahami betul perilaku orang-orang yang jauh dari kebaikan atau keberkahan, salah satu sebabnya mereka ternyata memiliki orang tua yang kurang ‘apik’ dalam mencari rejeki,” jelas Mang Gana dengan tegas.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa fondasi rezeki halal adalah salah satu penentu utama dalam pembentukan mental dan karakter anak yang berakhlak mulia. Orang tua yang tidak hati-hati dalam mencari nafkah dan membawa pulang harta haram keluarga dapat secara tidak langsung menanamkan benih-benih masalah dalam diri anak-anak mereka, yang mungkin baru terlihat saat mereka beranjak dewasa. Anak-anak yang tumbuh dengan rezeki yang bersih cenderung memiliki ketenangan jiwa, kemudahan dalam menuntut ilmu, dan keberkahan dalam setiap langkah hidup mereka. Oleh karena itu, menjaga sumber rezeki agar selalu halal adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak.

a beranjak dewasa. Anak-anak yang tumbuh dengan rezeki yang bersih cenderung memiliki ketenangan jiwa, kemudahan dalam menuntut ilmu, dan keberkahan dalam setiap langkah hidup mereka. Oleh karena itu, menjaga sumber rezeki agar selalu halal adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak.

Mang Gana melakukan edukasi pentingnya literasi ayah.

Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak Sejak Dini

Oleh karena itu, Mang Gana dengan tegas mengingatkan para bunda dan juga ibu guru yang ada di PAUD Al Muflihun agar selalu hati-hati dalam memberikan pendidikan mental dan karakter kepada anak-anak. Pendidikan sejak dini memegang peranan krusial dalam membentuk pribadi yang sholeh dan sholehah, jauh dari pengaruh buruk harta haram keluarga. Lingkungan pendidikan di PAUD adalah tempat awal di mana nilai-nilai kebaikan dan integritas ditanamkan. Guru dan orang tua harus bersinergi dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya kejujuran, integritas, dan menjauhi segala bentuk praktik tercela dalam mencari rezeki.

Mang Gana totalitas dalam menggaungkan literasi ayah.

Ia menuturkan, “Lebih baik capek saat ini mendidik daripada setelah remaja si anak malah menjadi trouble maker bagi masyarakat.” Mendidik anak membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan keteladanan yang kuat dari kedua orang tua. Ayah dan ibu adalah panutan pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Jika orang tua menunjukkan integritas dalam mencari rezeki dan menjalani hidup sesuai ajaran agama, anak-anak akan tumbuh dengan nilai-nilai yang baik dan terhindar dari perilaku menyimpang. Mereka akan belajar bahwa keberkahan jauh lebih berharga daripada kekayaan materi yang didapatkan dengan cara yang tidak benar.

Siapa pun yang mendambakan anak-anak yang sholeh dan sholehah, tentu harus menebusnya dengan usaha keras dalam mendidik dan memberikan teladan yang baik bagi mereka, termasuk dalam hal mencari rezeki yang halal. Membangun keluarga yang damai, sehat, aman, dan sejahtera dimulai dari pondasi rezeki yang halal dan pendidikan karakter yang kuat sejak dini. Pesan Mang Gana ini menjadi pengingat penting bagi setiap orang tua untuk selalu menjaga keberkahan dalam setiap rezeki yang dibawa pulang ke rumah, menjauhkan segala bentuk harta haram keluarga demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Baca juga : Cara Promosi di Media Lokal Bandung yang Efektif & Murah

Related Post

Tinggalkan komentar