Karya UMKM Jabar Ini Raup Ratusan Juta dari Limbah Plastik

sekitarbandung.com – Firdilla Qonita maju ke depan. Sambil tersenyum, ia memperlihatkan hasil karya Sugar Souvenir di hadapan para peserta workshop Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 bertajuk

Acsyara Aulia

Karya UMKM Jabar Ini Raup Ratusan Juta dari Limbah Plastik

sekitarbandung.com – Firdilla Qonita maju ke depan. Sambil tersenyum, ia memperlihatkan hasil karya Sugar Souvenir di hadapan para peserta workshop Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 bertajuk Sunda Karsa Fest.

Produk dari Kabupaten Bandung ini memiliki keunikan sendiri karena dibuat dari hasil olahan sampah plastik kresek. Sampah tersebut ia sulap menjadi aneka suvenir bernilai seni dan ekonomi.

“Sampah bisa menjadi kreasi bernilai tinggi. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk edukasi masyarakat soal pentingnya pemilahan sampah dan potensi pemberdayaan di baliknya,” ujar Firdilla, belum lama ini di Kantor Dekranasda Jawa Barat.

Tembus Amerika Serikat

Usaha yang dirintis sejak 2016 ini telah mempekerjakan 12 orang karyawan dan menggandeng 20 mitra untuk memproduksi tas belanja, pouch, sajadah travel, hingga tempat kartu identitas.

Dalam sebulan, Sugar Souvenir mampu mengolah 100 kilogram plastik kresek menjadi 20 ribu suvenir dengan omzet lebih dari Rp 200 juta.

Produk-produknya pun telah menembus pasar nasional dan internasional, seperti Malaysia, Singapura, hingga Amerika Serikat.

Bros Unik

Tak hanya Firdilla, Vonny Ardelya, founder Ardelya Craft dari Kota Bandung, juga menampilkan souvenir unik.

Yakni Batik Bros Premium bertema “Jata Tulus Rahayu”. Bros ini dibuat dari kain perca batik berpadu batu alam, logam, dan tembaga yang dirangkai menjadi aksesori bernilai seni tinggi.

“Bahan baku kami berasal dari pengrajin lokal di Garut dan Padalarang. Karya ini bukan sekadar estetika, tapi juga mengandung filosofi budaya Pasundan,” jelas Ardelya.

Dengan lima karyawan tetap, Ardelya Craft mampu memproduksi ratusan bros per bulan dan membukukan omzet hingga Rp200 juta.

Sejak berdiri pada 2009, produknya telah menembus pasar Asia dan Eropa.

Sementara itu, Rizki, perwakilan Kabupaten Sukabumi, memperkenalkan kriya dari pelepah pisang yang diolah menjadi kaligrafi, sketsa wajah, lukisan, hingga peci.

“Bahan bakunya tersedia di alam, tinggal bagaimana kita mengolahnya dengan imajinasi dan ketelitian, tinggal yang penting imajinasi kita dalam mencurahkannya ke dalam sebuah karya seni,” ujar Rizki.

Usahanya telah melibatkan 8 karyawan tetap dan warga sekitar, terutama untuk memenuhi permintaan instansi dan perusahaan yang menggunakan produk ini sebagai cinderamata.

Baca juga : Ekspansi Bisnis Kecil Bandung: Strategi UMKM Tumbuh Cepat

KKJB 2025 Sunda Karsa Fest

Sunda Karsa Fest 2025 melibatkan lebih dari 300 pelaku UMKM yang menghadirkan lebih dari 100 ribu produk lokal berkualitas, mulai dari fesyen, kriya, hingga kuliner. Setiap harinya, acara ini dikunjungi sekitar 2.500 orang.

Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Muhamad Nur mengatakan, Sunda Karsa Fest merupakan representasi sinergi ekonomi kerakyatan dan penguatan budaya lokal dalam kerangka digital.

“Pengembangan UMKM, budaya, dan pariwisata di Jawa Barat menjadi program kerja strategis kami,” pungkasnya.

Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar