Masalah Sampah di Kota Bandung Masih Jadi Sorotan

sekitarbandung.com – Sampah di pasar dan pinggir ruas jalan di Kota Bandung masih menjadi sorotan. Pemerintah pun dituntut memutar otak untuk mengatasinya. Terbaru, Pemkot Bandung menyoroti masalah sampah di Pasar Kosambi yang

Acsyara Aulia

Masalah Sampah di Kota Bandung Masih Jadi Sorotan

sekitarbandung.com – Sampah di pasar dan pinggir ruas jalan di Kota Bandung masih menjadi sorotan. Pemerintah pun dituntut memutar otak untuk mengatasinya.

Terbaru, Pemkot Bandung menyoroti masalah sampah di Pasar Kosambi yang kerap menumpuk hampir tiap hari. Kemudian, ada juga aktivitas membuang sampah sembarangan di Jalan Cikutra dan Jalan Ahmad Yani atau Cicadas.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan, Pemkot Bandung akan menempatkan satu mesin insinerator agar sampah di Pasar Kosambi bisa dikelola dengan baik.

Insinerator adalah alat atau fasilitas untuk membakar dan memusnahkan berbagai jenis bahan limbah, termasuk sampah domestik, limbah medis, dan limbah industri, menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tinggi (sekitar 850°C hingga 1.400°C).

Tujuannya adalah untuk mengurangi volume dan bahaya limbah, menghancurkan zat berbahaya, serta dapat juga untuk pemulihan energi atau sumber daya lain dari limbah tersebut.

“Insyaallah pada tahun 2026 akan kami tempatkan mesin insinerator. Sementara untuk kawasan Cicadas, akan segera kami tindaklanjuti lebih cepat karena permasalahan di sana cukup mendesak,” ujar Erwin, Selasa (16/9/2025).

Dari hasil pantauan, kondisi sampah di lokasi tersebut relatif terkendali setelah sebelumnya sempat terjadi penumpukan sampah, sehingga di Pasar Kosambi sudah tidak ada persoalan serius.

“Tumpukan sampah yang kemarin banyak di pasar itu sudah terselesaikan, tinggal sedikit saja. Warga juga disiplin, tak ada yang membuang sampah sembarangan,” katanya.

Selain itu, kata dia, pengawasan dan inspeksi ke tempat pembuangan sampah (TPS) juga akan terus dilakukan. Kemudian penegakan disiplin dan pemberian sanksi tetap diperlukan agar masyarakat tidak abai terhadap aturan yang telah ditetapkan.

“Kadang-kadang orang itu perlu diingatkan. Seperti di Cicadas, karena tidak ada sanksi dan teguran, akhirnya terbiasa membuang sampah sembarangan,” ucap Erwin.

Dia mengatakan, selain Kosambi dan Cicadas, Pemkot Bandung juga menyiapkan perluasan TPS di wilayah Cikutra. Langkah itu dengan memanfaatkan lahan-lahan yang belum terpakai untuk menampung sampah dengan tambahan fasilitas mesin insinerator.

“Jadi nanti harus diangkut tiap hari, jangan sampai menumpuk. Persoalannya bukan sekadar angkut pagi atau siang, tapi kalau ada sampah berserakan di pinggir jalan, itu merusak estetika kota,” katanya.

Dia mengatakan, langkah tersebut harus dilakukan agar Kota Bandung tidak sampai dicap sebagai kota sampah gara-gara adanya oknum masyarakat yang tidak disiplin dan kerap membuang sampah sembarangan.

Baca juga : Bandung Barat Lakukan Perombakan, 14 Pejabat Baru Resmi Dilantik

Terkait masalah sampah ini, Erwin mengungkapkan, sebagian persoalan muncul karena adanya warga dari luar Kota Bandung yang membuang sampah ke wilayah kota, salah satunya terjadi di Cibaduyut.

“Itu sudah saya larang. Kalau Pasar Caringin itu swasta, kami sudah menawarkan solusi, tetapi pihak pengelola tidak bersedia,” ujar Erwin.

Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar