sekitarbandung.com – Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memutuskan arek Suroboyo Risyad Fahlefi sebagai Ketua Umum periode 2025-2028, sedangkan Patra Dewa menjadi Sekretaris Jenderal.
Keduanya terpilih secara aklamasi dalam forum yang dihadiri 85 DPD dan DPC definitif serta 14 caretaker yang berlangsung di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (30/7).
Dalam pidato perdananya, Risyad menyatakan amanah yang diberikan bukan untuk pribadi atau kelompok, melainkan sebagai bentuk kesiapan seluruh kader GMNI dalam membangun organisasi yang progresif dan solid.
“Kemenangan ini bukan untuk seseorang atau figur, tetapi menunjukkan seluruh kader se-Indonesia siap satu barisan untuk mewujudkan GMNI yang lebih progresif,” ujar Risyad, Rabu (30/7).
Dia mengingatkan mengingatkan pentingnya menghidupi nilai-nilai Trisakti Bung Karno sebagai prinsip dasar perjuangan organisasi. Bagi Risyad, Trisakti harus dijalankan, bukan hanya dikutip.
“Kader GMNI harus meneguhkan prinsip Trisakti Bung Karno. Jangan sampai Trisakti hanya berhenti di kerongkongan,” kata mantan Presiden BEM Universitas Airlangga Surabaya ini.
Sebagai langkah awal mempersatukan organisasi, Risyad berkomitmen merangkul semua elemen yang belum sempat hadir dalam kongres. Hal ini, lanjut Risyad, menjadi bagian dari visi besar untuk membentuk GMNI yang utuh dan baru.
“Kami berkomitmen untuk merangkul DPC dan DPD yang belum bisa menghadiri kongres ini. Sebagai anak ideologis Bung Karno, kita harus gandrung akan persatuan,” katanya.
Sekretaris Jenderal terpilih Patra Dewa menegaskan pentingnya rekonsiliasi dan kebersamaan untuk membawa GMNI kembali ke khitah perjuangannya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh kader untuk menyudahi konflik dan kembali dalam satu gerakan kolektif.
“Ini bukan kemenangan satu pihak, ini adalah awal dari rekonsiliasi nasional GMNI. Mari kita rajut kembali merahnya perjuangan,” ucap Patra Dewa.
Menurut Patra, GMNI saat ini berada di persimpangan penting yang membutuhkan konsolidasi, bukan lagi perpecahan.
Dia berharap hasil kongres ini menjadi momentum kebangkitan organisasi yang berbasis pada semangat gotong royong.
“Kami tidak butuh kemenangan ego, kami butuh kemenangan ide. GMNI harus kembali jadi rumah bersama tak hanya untuk para anak ideologis Bung Karno, melainkan juga untuk seluruh anak bangsa,” katanya.
Perlu diketahui, kongresn yang berlangsung sejak 15 Juli ini sempat menghadapi kendala.
Pada 24 Juli, sidang sempat dihentikan karena situasi kurang kondusif dan rencana untuk melanjutkan kembali pada 27 Juli batal lantaran adanya ancaman pembunuhan terhadap panitia.
Setelah situasi kembali kondusif, forum kongres melanjutkan agenda dengan pemilihan pimpinan sidang untuk komisi organisasi, politik, dan kaderisasi.
Baca juga : Risyad Fahlefi Terpilih Ketua Umum GMNI 2025–2028
Setelahnya, forum berlanjut dengan pembahasan arah gerak organisasi yang berlangsung dinamis.
Puncaknya, forum kongres secara bulat memilih Risyad Fahlefi dan Patra Dewa sebagai Ketua Umum dan Sekjen.
Tak ada perdebatan dalam proses pemilihan ini, yang ditutup dengan ketukan palu aklamasi disambut sorak kader di Gedung Merdeka Bandung.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

