sekitarbandung.com – Seiring dengan pengoperasian Zona 5 TPPAS Sarimukti, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat memberlakukan sistem tonase terhadap sampah-sampah kiriman dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Semula, tiap kota kabupaten mendapatkan jatah berdasarkan ritase atau banyaknya truk yang mengirim sampah ke Sarimukti, namun saat ini, DLH Jabar memberlakukan kiriman sampah dengan tonase.
Diketahui, jumlah ritase sampah dari empat kota/kabupaten di Bandung Raya dibatasi 214 rit, dengan dominasi Kota Bandung. Kota Cimahi 17 rit per hari, Kabupaten Bandung 40 rit, Kabupaten Bandung Barat 17 rit, Kota Bandung 140 rit ditambah 2 rit per hari untuk sampah Pasar Caringin dan tambahan 5 rit pada bulan Februari lalu.
Kin,i DLH menetapkan kiriman sampah dari empat wilayah tersebut dipatok sebesar 1.500 ton yang terdiri dari 981,31 ton untuk Kota Bandung, 119,16 untuk Kota Cimahi, 280,37 ton untuk Kabupaten Bandung, dan 119,19 untuk Kabupaten Bandung Barat.
“Kenapa kita menggunakan tonase? Karena sekarang kita sudah mulai menggunakan jembatan timbang di Sarimukti. Perluasan zona lima itu juga disesuaikan karena tonase. Kalau ritase itu kan tidak seragam ya, kadang-kadang ada yang 6 ton, bahkan ada yang ditumpuk sampai bisa 12 ton. Nah, kalau sekarang tonase, mau tidak mau harus sesuai dengan tonase,” ujar Kepala DLH Jabar Ai Saadiyah Diwidaningsih, Selasa 30 September 2025.
Di zona 5 ini, pihaknya mengefektifkan jembatan timbang. Truk yang masuk harus menggunakan QR code. Diakui Ai, saat ini, pihaknya lebih ketat dengan menggunakan surat jalan elektronik QR code dan menggunakan tonase untuk menyelamatkan dan menghindarkan dari bencana sampah lebih besar.
Kian meninggi
Sementara itu, timbunan sampah di area perluasan TPA Sarimukti yang baru dibuka beberapa bulan lalu kian meninggi. Sampah-sampah organik pun masih dibuang ke lokasi tersebut.
Pantauan “PR” Selasa 30 September 2025, timbunan sampah tampak telah menutupi seluruh bagian dasar atau bawah area perluasan atau zona 5. Semakin tingginya timbunan sampah diakui Junansyah (37), salah satu pemulung di TPA Sarimukti. Ia memperkirakan, ketinggian timbunan sampah saat ini telah mencapai 10 meter lebih.
Baca juga : Dukung Bandung Unggul, KONI Fokus Porprov Jabar 2026
“Makin tinggi, sama buldoser diratain,” katanya kepada “PR”, Selasa sore.
Menurutnya, jenis sampah yang banyak ditemuinya adalah sampah rumah tangga seperti sisa-sisa makanan hingga popok sekali pakai. Dia juga masih melihat adanya sampah-sampah organik yang dibuang, seperti sayuran dan buah-buahan.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

