News – Sebagian wilayah Antartika, yang dikenal sebagai tempat terdingin di Bumi, kini berubah menjadi hijau akibat pemanasan ekstrem.
Para ahli memperingatkan bahwa kehidupan tanaman, terutama lumut, berkembang pada tingkat yang mengkhawatirkan di kawasan tersebut.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan dari *University of Exeter*, *University of Hertfordshire*, dan *British Antarctic Survey* menunjukkan peningkatan vegetasi di Semenanjung Antartika, wilayah yang mengarah ke ujung Amerika Selatan.
Menggunakan citra satelit, mereka menemukan bahwa kehidupan tanaman di sana telah meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam 40 tahun terakhir. Ini merupakan dampak dari suhu yang menghangat jauh lebih cepat daripada rata-rata global.
Thomas Roland, ilmuwan dari *University of Exeter*, menyebutkan bahwa antara tahun 2016 hingga sekarang, tingkat penghijauan naik lebih dari 30%.
“Temuan kami mengonfirmasi bahwa perubahan iklim buatan manusia tidak mengenal batas,” ujarnya.
Meski sebagian besar lanskap masih tertutup es dan batu, area hijau terus tumbuh sejak 1980-an.
Musim panas ini, Antartika mencatat suhu yang mencapai 20 derajat Celcius di atas normal, memicu kekhawatiran akan perubahan lanskap di benua yang dikenal keras dan terpencil ini.
Ilmuwan menilai, dampak perubahan iklim kini semakin terlihat nyata, bahkan di kawasan paling ekstrem di dunia.
