Beberapa pekan terakhir, suhu di kawasan Bandung dan sekitarnya terasa lebih “ngaheab” dari biasanya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu di Kota Bandung kini bisa mencapai 30 hingga 32 derajat Celsius pada siang hari, dengan suhu maksimum tertinggi mencapai 33,2 derajat Celsius pada bulan Oktober.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa peningkatan suhu ini dipengaruhi oleh aktivitas “Madden-Julian Oscillation (MJO)” yang kini berada di kuadran 4.
“MJO aktif sedang masuk ke kuadran 4, sehingga cuaca siang hari akan didominasi oleh kondisi cerah, ditambah adanya proses konveksi. Ini membuat suhu terasa lebih ‘ngaheab’ akibat faktor kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara yang berkurang,” jelasnya pada Sabtu (12/10) yang redaksi kutip dari jabarexpress.
Selain itu, Oktober 2024 juga menandai masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung.
Teguh menambahkan, masa transisi ini menyebabkan kondisi cuaca yang cenderung fluktuatif.
“Mulai melemahnya angin Monsun Australia dan bertambahnya tutupan awan konvektif signifikan menandakan adanya potensi hujan di beberapa wilayah,” katanya.
BMKG memprediksi awal musim hujan di wilayah Jawa Barat bervariasi. Beberapa daerah seperti Tasikmalaya dan Pangandaran sudah mengalami hujan sejak dasarian ketiga September 2024, sementara wilayah Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu diperkirakan akan memasuki musim hujan pada awal hingga pertengahan November mendatang.
Redaktur : Iwan I