sekitarbandung.com – Warung Bu Eha Bandung adalah salah satu warung nasi legendaris di Kota Bandung yang dikenal karena cita rasa “rumah” dan keawetan resep turun-temurun. Terletak di area pasar tradisional (Pasar Cihapit) dan kini juga punya cabang, warung ini kerap ramai sejak pagi dan punya cerita panjang yang menyentuh sejarah kuliner kota. Di artikel ini saya rangkum sejarah singkat, menu andalan, informasi praktis, statistik singkat, dan tips agar kunjunganmu lebih memuaskan.
Sejarah singkat dan warisan kuliner
Warung Bu Eha dikenal sebagai tempat makan keluarga dan pekerja lokal sejak lama. Beberapa sumber menyebut warung ini berdiri pada era 1940-an atau 1947, sementara sumber lain menyebut mulai mencatat pada 1974 — perbedaan ini umum pada usaha warung keluarga yang berkembang selama beberapa generasi. Warung ini diwariskan turun-temurun dan resepnya dipertahankan sehingga tetap otentik hingga kini.
Menu andalan
Menu Warung Bu Eha menonjolkan masakan Sunda bergaya rumahan: gepuk/empal, babat, limpa, soto Bandung, berbagai gorengan (termasuk udang goreng), telur balado, semur, dan perkedel. Pengunjung sering memuji serundeng dan lauk gorengan khasnya. Karena bahan segar dan porsi cepat habis, beberapa menu bisa sold-out sebelum siang.
Lokasi, jam buka, dan rating singkat
-
Alamat utama: Pasar Cihapit (Jl. Cihapit No.8A / area Pasar Cihapit), Bandung.
-
Jam buka (bisa berbeda antar cabang): cabang Banceuy sering tercantum buka hingga malam (mis. 08:00–20:00 untuk Banceuy), sementara lokasi Pasar Cihapit tradisional biasanya buka pagi hingga sore (mis. 06:00–15:30). Selalu cek akun Instagram atau telepon sebelum berangkat.
-
Rating & ulasan: beberapa platform kuliner mencatat rating rata-rata sekitar 3.8–4.4 tergantung aspek (rasa, pelayanan, kebersihan) berdasarkan puluhan review — menunjukkan warung ini diminati namun masih tetap “warung” dengan fasilitas sederhana.
Mengapa Warung Bu Eha tetap relevan di era kuliner kekinian?
Beberapa alasan kenapa warung ini bertahan dan jadi legenda:
-
Resep turun-temurun & rasa konsisten — pelanggan lama kembali generasi ke generasi.
-
Lokasi di pasar tradisional memberi nuansa autentik dan harga terjangkau.
-
Dukungan cerita sejarah: disebut pernah jadi langganan keluarga Soekarno dan tokoh lokal, menambah nilai nostalgia.
Tips praktis sebelum berkunjung
-
Datang pagi (segera setelah buka) kalau mau pilihan lauk lengkap — beberapa lauk favorit sering habis lebih siang.
-
Bawa uang tunai meski beberapa cabang punya nomor WA untuk pesanan/cabang.
-
Jika ingin suasana lebih “nyaman”, cek cabang Banceuy yang cenderung buka lebih lama; lokasi pasar Cihapit memberikan pengalaman autentik tapi sederhana.
Baca juga : Nasi Kalong Bandung yang Bikin Orang Ngalong Tengah Malam
Warung Bu Eha Bandung bukan hanya soal makanan — ini soal memori kuliner Bandung: resep rumah yang bertahan, suasana pasar tradisional, dan cerita-cerita panjang yang melekat pada tiap piring. Baik kamu pencari kuliner legendaris atau sekadar penasaran dengan cita rasa rumahan yang bikin orang kembali, Warung Bu Eha layak dicoba. Pastikan cek jam dan cabang sebelum ke sana agar tidak kehabisan menu andalan.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

