sekitarBANDUNGcom – Waspadai titik kemacetan berikut! Udara sejuk, aneka kuliner lezat, dan deretan destinasi wisata kreatif telah memantapkan posisi Kota Bandung sebagai magnet bagi para pelancong. Namun, pesona tersebut datang dengan sebuah konsekuensi yang tak terhindarkan, terutama saat musim liburan tiba: kemacetan parah. Menjelang periode libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah mengeluarkan sebuah peringatan dini.
Berdasarkan analisis tren dan proyeksi pergerakan masyarakat, diperkirakan tidak kurang dari 1,3 juta wisatawan akan “menyerbu” Kota Bandung selama periode puncak liburan Nataru mendatang. Angka fantastis tersebut, di satu sisi, adalah kabar gembira yang menandakan geliat ekonomi yang luar biasa. Namun di sisi lain, ia adalah sebuah alarm kencang yang menandakan potensi kelumpuhan di berbagai ruas jalan utama.
Bagi Anda, warga Bandung maupun wisatawan yang berencana menghabiskan akhir tahun di Kota Kembang, mengetahui titik-titik kemacetan adalah sebuah keharusan. Berikut adalah kupas tuntas lima titik kemacetan paling parah yang diprediksi akan menjadi pusat kepadatan, berdasarkan data historis dan analisis dari pihak berwenang.
Ada salah satu hal yang membuat kemacetan di Bandung, baca di – Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Cimincrang Timbulkan Kemacetan dan Bahaya di Bandung
Di Balik Angka 1,3 Juta: Berkah Ekonomi dan Tantangan Mobilitas
Sebelum membedah titik – titik kemacetan, penting untuk memahami skala dari prediksi ini. Angka 1,3 juta pengunjung bukanlah jumlah yang kecil. Kedatangan mereka diproyeksikan akan membawa perputaran uang hingga triliunan rupiah, menjadi berkah bagi sektor perhotelan, restoran, pusat perbelanjaan, dan ribuan UMKM di Bandung.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, menyambut proyeksi tersebut dengan optimisme. “Periode Nataru adalah puncak harapan bagi industri pariwisata. Kami memproyeksikan tingkat okupansi hotel di Bandung Raya bisa mencapai 90-100 persen. Lonjakan wisatawan ini adalah nafas kehidupan bagi seluruh ekosistem pariwisata setelah melewati masa-masa sulit,” ujarnya.
Namun, berkah ekonomi tersebut datang bersamaan dengan tantangan mobilitas yang ekstrem. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi, membenarkan prediksi angka tersebut dan menekankan perlunya persiapan matang. “Angka 1,3 juta adalah akumulasi pergerakan orang yang masuk ke Bandung selama periode Nataru, baik yang menginap maupun yang hanya singgah. Ini akan memberikan tekanan luar biasa pada jaringan jalan kita. Oleh karena itu, kami bersama Polrestabes Bandung telah menyiapkan serangkaian rekayasa lalu lintas,” jelas Ricky.
Peta Perang Melawan Macet: Inilah 5 Titik Paling Kritis
Berdasarkan analisis Dishub dan Satlantas Polrestabes Bandung, berikut adalah lima kawasan yang diprediksi akan mengalami titik kemacetan dan wajib Anda waspadai.
1. Gerbang Utama: Pintu Tol Pasteur dan Jalan Djunjunan
Sebagai pintu masuk utama bagi wisatawan dari arah Jakarta, kawasan Pasteur adalah titik kemacetan pertama yang akan merasakan “serbuan”. Antrean panjang di gerbang tol diprediksi akan mengular dan imbasnya akan langsung melumpuhkan Jalan Dr. Djunjunan. Kemacetan di area ini seringkali diperparah oleh persimpangan dengan Jalan Surya Sumantri dan persimpangan menuju Jalan Pasir Kaliki.
2. Magnet Wisata Utara: Jalur Menuju Lembang
Kawasan Lembang dengan deretan destinasi wisatanya adalah tujuan favorit. Namun, akses utama dari Kota Bandung menuju Lembang, yaitu melalui Jalan Setiabudi, diprediksi akan menjadi salah satu jalur paling padat. Kemacetan parah juga akan terjadi di jalur-jalur alternatif seperti Jalan Sersan Bajuri dan Jalan Kolonel Masturi. Kepadatan di area ini biasanya terjadi sepanjang hari, mulai dari pagi hingga malam hari.
3. Jantung Kota: Kawasan Alun-Alun dan Jalan Asia Afrika
Pusat kota Bandung, dengan ikon seperti Masjid Raya, Gedung Merdeka, dan Jalan Braga, selalu menjadi magnet bagi pejalan kaki dan kendaraan. Volume kendaraan yang tinggi, ditambah dengan aktivitas warga lokal dan wisatawan yang mencari kuliner dan spot foto, akan membuat area di sekitar Jalan Asia Afrika, Jalan Banceuy, dan Alun-Alun menjadi sangat padat, terutama pada sore dan malam hari, sehingga menjadi titik kemacetan ketiga.
4. Surga Belanja: Jalan Cihampelas
Meskipun sudah ada Teras Cihampelas (skywalk), Jalan Cihampelas tetap menjadi titik kemacetan yang kronis. Lebar jalan yang terbatas, aktivitas keluar-masuk kendaraan dari pusat perbelanjaan dan hotel, serta parkir di bahu jalan menjadi penyebab utamanya. Selama musim liburan, kawasan ini diprediksi akan mengalami antrean kendaraan yang bergerak sangat lambat.
5. Simpul Krusial: Persimpangan Dago
Persimpangan Dago (Simpang Ir. H. Juanda – Dipatiukur) adalah titik pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah. Dikelilingi oleh deretan factory outlet, kafe, dan dekat dengan beberapa kampus ternama, simpang ini adalah langganan macet. Pada musim liburan, volume kendaraan yang melintas akan meningkat drastis, membuat antrean di semua kaki persimpangan menjadi tak terhindarkan.
Kasat Lantas Polrestabes Bandung, Kompol Eko Iskandar, menyatakan pihaknya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. “Untuk kelima titik kemacetan yang krusial tersebut, kami telah menyiapkan personel dan rencana rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional, mulai dari pengalihan arus, sistem satu arah sementara (one way), hingga penutupan beberapa putaran balik. Kami akan memonitor kondisi secara real-time dari Command Center,” tegasnya.
Imbauan untuk Warga dan Wisatawan
Menghadapi prediksi lonjakan ini, Pemkot dan Kepolisian mengimbau warga Bandung untuk sebisa mungkin menunda perjalanan yang tidak mendesak ke lima kawasan tersebut selama periode puncak liburan. Memanfaatkan transportasi publik atau kendaraan roda dua bisa menjadi alternatif yang lebih bijak. Bagi para wisatawan, disarankan untuk merencanakan itinerary dengan baik, berangkat lebih pagi untuk menuju lokasi wisata, dan memanfaatkan aplikasi peta digital untuk memantau kondisi lalu lintas secara langsung.
Pada akhirnya, kemacetan di musim liburan adalah konsekuensi yang sulit dihindari bagi kota sepopuler Bandung. Namun, dengan adanya peringatan dini tentang titik kemacetan dan persiapan yang matang dari aparat, serta kerja sama dan kesabaran dari seluruh pengguna jalan, diharapkan liburan akhir tahun ini tetap bisa berjalan dengan lancar, aman, dan menyenangkan bagi semua pihak.
Bukan hanya di 5 titik tersebut, ada lagi loh, baca di – Kemacetan Bandung Akibat Event Besar, Jalan Ahmad Yani Lumpuh Sejak Subuh

