sekitarBANDUNGcom – Kasus perundungan anak di Cicendo, Kota Bandung yang baru-baru ini menjadi viral di media sosial telah menarik perhatian banyak orang. Kasus tersebut mengundang reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari pakar parenting asal Bandung, Subchan Daragana.
Subchan Daragana yang juga sering disebut Mang gana mengungkapkan keprihatinan atas tindakan perundungan yang dilakukan anak dibawah umur kepada korban seusianya. Ia menekankan pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan dan memastikan bahwa lingkungan di sekitar mereka aman dan mendukung pertumbuhan yang sehat.
” Menyikapi hal ini tentu saya sangat prihatin. Apalagi perundungan ini dilakukan oleh anak-anak dibawah umur. Mirisnya lagi, ini terjadi di Kota kita ( Bandung ). Makanya disini peran orang tua dan lingkungan penting agar tidak terjadi hal serupa lagi ” ungkap Gana kepada awak media ( 9/6/2023)
Lebih lanjut, Subchan Daragana menyoroti dampak jangka panjang yang mungkin dialami oleh anak-anak yang menjadi korban perundungan.
“Perundungan dapat menyebabkan kerusakan psikologis yang serius pada anak. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, rendah diri, dan bahkan trauma yang berkepanjangan. Ini dapat berdampak pada perkembangan mereka secara keseluruhan,” jelas Gana.
Pakar parenting tersebut juga menilai jika kasus ini menjadi potret dimana orang tua kehilangan orientasi mencetak karakter anak yang cakap akhlak dan beretika.
“Orang tua dan lingkungan memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak-anak dalam memahami nilai adab dan etika sehingga mereka bisa cakap akan hal tersebut. Kasus kemarin itu kan ( perundungan di Cicendo Bandung ) jadi potret dimana orang tua kehilangan orientasi akan pentingnya mencetak karakter anak” papar Gana.
Namun begitu, Subchan mengajak masyarakat melihat dari kasus ini dari prespektif yang berbeda. Karena perilaku anak di usia masa pembentukan karakter (0 -14 tahun ), sangat berkaitan dengan apa yang orang tuanya lakukan pada masa pengasuhan. Sehingga masyarakat jangan selalu menilai tindakan anak, akan tetapi mencermati pula pola pengasuhan orang tuanya.
” Tapi begini ya, saya ingin melihat ini dari perspektif berbeda. Jadi, masa pembentukan karakter anak itu diantara 0-14 tahun sangat berkaitan erat dengan apa yang dilakukan oleh orang tua pada masa pengasuhan. Nah, di masa-masa itu harusnya orang tua lebih fokus kepada keluarga terkhusus anak-anaknya agar tercetak karakternya. Jadi kita jangan terus menilai anaknya ini begini atau begitu, tapi coba lihat pola asuh orang tuanya juga. jangan-jangan ada yang salah dari sana ” tegas Gana.
Sebagai penutup, Gana juga mengajak kepada orang tua terkhsus di Kota Bandung agar selalu menomor satukan pola pengasuhan anak disaat usia mereka memasuki masa pebentukan karakter.
” Intinya saya mengajak buat semua orang tua di Bandung agar jangan remehkan kualitas pengasuhan kepada anak. Itu penting sekali. Tidak boleh ada satu orang tuapun di bandung yang punya pikiran, membesarkan anak itu cukup dengan memberi dia makan lalu disekolahkan saja. Itu salah besar ” Tutup Gana.