sekitarbandung.com – Untuk mencegah terjadinya kasus keracunan dalam Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), para pekerja dapur diharapkan menjaga kebersihan bahan baku serta peralatan masak.
Pemerintah juga mendorong pemanfaatan bahan-bahan segar dari petani dan peternak lokal agar makanan yang disajikan tetap aman, sehat, dan berkualitas.
Hal ini disampaikan oleh Marsekal Madya TNI Samsul Rizal saat meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (29/7/2025) malam.
Jenderal penerbang yang kini memimpin pengaderan 30.000 tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) itu menilai langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.
“Bahan-bahan yang digunakan harus betul-betul yang terbaik. Saya tadi tekankan bahwa semua bahan seperti sayur, telur, dan ikan sebisa mungkin berasal dari sumber-sumber lokal agar bisa memberdayakan UMKM dan petani,” ujar Samsul di lokasi.
Samsul juga menuturkan bahwa dirinya turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei, memastikan tidak ada masalah di Dapur SPPG, termasuk kebersihan alat masak, alat pendingin, dan fasilitas lainnya.
Jika ditemukan kendala, perbaikan akan dilakukan secara bertahap sesuai arahan dari tim verifikator.
Dapur SPPG di Gempolsari ini diproyeksikan mampu memproduksi hingga 4.000 paket makanan setiap hari, yang akan didistribusikan ke sejumlah sekolah di sekitar wilayah tersebut.
“Harapannya, dapur ini bisa segera beroperasi dan menjadi contoh bagi kecamatan lain, sehingga pembangunan dapur-dapur baru bisa segera dilakukan,” tambahnya.
Dibekali nilai keagamaan
Selain dituntut andal dalam memasak, para pekerja dapur SPPG juga dibekali nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan bershalawat bersama Ustaz Deni Ramdani Sagara.
Tujuannya adalah menumbuhkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan kerja, agar para pekerja tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga bekerja dengan hati yang bersih dan niat yang benar.
Sementara itu, Dede Rizab dari Yayasan Mawar Mekar Mewangi selaku pengelola Dapur SPPG Gempolsari menjelaskan bahwa dapur ini terdiri dari 47 juru masak dan staf, dibantu oleh dua kepala dapur, satu ditugaskan dari pusat dan satu lagi dari daerah setempat.
“Pemerintah juga sebenarnya memberdayakan warga sekitar, termasuk para pengangguran, untuk terlibat dalam program ini,” ucap Dede.
Baca juga : 2.000 Karyawan Dapur Ikuti Bimtek Penjamah Makanan 2025
Menurut Dede, Dapur SPPG akan menyiapkan menu MBG selama 22 hari kerja setiap bulan, sesuai dengan jadwal sekolah, untuk melayani 21 sekolah dengan total sekitar 4.000 porsi per hari.
Dede berharap keberadaan dapur ini dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
“Kami ingin menyalurkan manfaat program ini secara langsung kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya,” pungkasnya.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

