sekitarbandung.com – Event nasional di Bandung 2025 jadi magnet besar bagi pariwisata dan ekonomi lokal. Selama tiga hari, tepatnya Jumat hingga Minggu (18–20 Juli 2025), sekitar 60 ribu pengunjung memadati Kota Bandung. Dampaknya tak main-main: perputaran uang mencapai Rp71 miliar, sebagian besar disumbang oleh sektor pariwisata.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam keterangannya di Balai Kota pada Senin (21/7/2025), menyebut bahwa perhotelan menjadi sektor paling terdampak.
“Sekitar Rp35 miliar dari total perputaran ekonomi akhir pekan kemarin bersumber dari kegiatan yang berkaitan langsung dengan event nasional tersebut,” ungkap Farhan.
Baca Juga: Roy Suryo Minta Ijazah Asli Jokowi Disita dan Diuji Forensik, Kasus Masuk Tahap Penyidikan
Festival Budaya dan Kreativitas Tambah Daya Tarik
Selain event utama, Festival Jalan Soekarno dan Pekan Kreativitas Jawa Barat menjadi dua acara pendamping yang mendongkrak transaksi ekonomi. Data dari Disparbud Jabar menunjukkan, dua kegiatan tersebut menyumbang Rp12–16 miliar transaksi dari pengunjung dan pelaku UMKM.
Sebagai catatan, Pekan Kreativitas ini juga melibatkan pelaku industri kreatif dari berbagai daerah, termasuk pengrajin lokal yang sebelumnya juga aktif di ajang seperti Festival Ekonomi Kreatif Nasional yang diselenggarakan Kemenparekraf. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa event berbasis budaya mampu menggerakkan ekonomi secara langsung.
Kemacetan Jadi Evaluasi, Tapi Antusiasme Tinggi
Meskipun berlangsung meriah, sejumlah masalah tetap muncul. Kemacetan parah terjadi di jalur utama Bandung, terutama Bandung Timur sejak pukul 04.00 WIB pada hari Sabtu dan Minggu.
“Penyesuaian rute, pengaturan crossing, dan manajemen arus akan dikaji kembali. Tapi secara umum penyelenggaraan aman dan masyarakat sangat antusias,” tambah Farhan.
Bandung Siapkan Sistem Data Wisata Berbasis Blockchain
Salah satu inovasi yang patut disorot adalah rencana Pemkot Bandung menggunakan sistem data berbasis blockchain untuk pemetaan perilaku wisatawan.
“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia, dan BPS untuk mengevaluasi dampak ekonomi secara menyeluruh,” ujar Farhan.
Teknologi ini memungkinkan pembuatan dashboard pemantauan digital real-time, yang akan membantu dalam pengambilan kebijakan pariwisata berbasis data.
Bandung vs Yogyakarta: Potensi Event Lokal Masih Besar
Bandung punya potensi besar jika dikelola secara serius. Sebagai pembanding, Yogyakarta mampu mencatatkan ratusan miliar transaksi saat menggelar Festival Kesenian Yogyakarta tahun lalu, menurut laporan resmi Dinas Pariwisata DIY.
Dengan perencanaan matang dan digitalisasi yang berjalan efektif, Bandung bisa menyaingi kota-kota tersebut dalam waktu dekat. Ekosistem ekonomi kreatif dan wisata event akan menjadi tulang punggung pertumbuhan kota ini.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

