Lomba Lari Bikin Bandung Lumpuh! Ini Kata Wali Kota Farhan

sekitarbandung.com – Kemacetan lalu lintas tak terhindarkan dari acara lomba lari di jalanan Kota Bandung yang digelar selama dua hari pada Sabtu dan Ahad, 19-20 Juli

Acsyara Aulia

Lomba Lari Bikin Bandung Lumpuh! Ini Kata Wali Kota Farhan

sekitarbandung.com – Kemacetan lalu lintas tak terhindarkan dari acara lomba lari di jalanan Kota Bandung yang digelar selama dua hari pada Sabtu dan Ahad, 19-20 Juli 2025.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan pihaknya akan banyak melakukan evaluasi dari kegiatan tersebut. “Evaluasi itu berdasarkan masukan dari banyak orang, keluhan dari masyarakat, plus konfirmasi data,” katanya saat ditemui Tempo di Taman Dewi Sartika Balaikota Bandung, Ahad, 20 Juli 2025.

Dari informasi Bandung Command Centre, kemacetan lalu lintas terjadi sejak pukul 04.30 WIB. Fakta yang tidak disangka itu, menurut Farhan, terjadi pada hari kedua yang melombakan lari setengah jarak maraton atau 21 kilometer. Kompetisinya dimulai pukul 04.00 WIB.

Lokasi kemacetan di pagi buta itu seperti di Jalan Kiaracondong, Cicadas, dan Supratman. Dari perkiraan menurut Farhan, kemacetan tidak akan terjadi antara pukul 04.00-04.30 WIB. “Ternyata data traffic di wilayah itu memang tinggi, tingginya kenapa kita belum tahu persis,” ujarnya.

Farhan mengatakan hari kedua lomba lebih rawan daripada hari pertama. “Jaraknya lebih panjang, pesertanya lebih banyak,” kata dia.

Jalan yang Ditutup

Lomba lari itu menurutnya total diikuti oleh 16 ribu orang. Pada hari pertama sebanyak 7.000 peserta berlomba lari jarak 5 dan 10 kilometer. Sementara pada hari kedua sebanyak 9.000 pelari half marathon.

Dari keterangan resmi di laman pemerintah Kota Bandung, pelaksanaan lomba dimulai sejak dini hari. Sejumlah ruas jalan ditutup total mulai pukul 00.00 hingga 10.00 WIB demi kelancaran dan keamanan peserta lari.

Jalurnya pada Sabtu 19 Juli 2025 dari sekitar Balaikota Bandung yaitu Jalan Merdeka, Wastukencana, Jalan Aceh, Jalan Pajajaran, Cicendo, Jalan LL. RE Martadinata atau Riau, Dago, Jalan Diponegoro, Patrakomala, dan Jalan Sumatera.

Adapun jalur lari pada Ahad 20 Juli, yaitu Jalan Ir. H. Juanda atau Dago, Jalan Diponegoro, Jalan Supratman, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Gatot Subroto, Jalan Asia-Afrika, Banceuy, Kebon Jukut, Cicendo, dan berakhir di Balaikota Bandung.

Dikritik Warga

Farhan menyebut, lomba seperti ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga bagian dari pengembangan ekonomi dan pariwisata kota. Namun acara lari yang menutup sejumlah ruas jalan itu mengundang kritik dan kekhawatiran warga. Di kolom komentar akun Instagram milik Humas Kota Bandung, netizen menilai kegiatan itu mengganggu pengguna jalan, orang yang pergi bekerja, dan beribadah. Ada pula yang mengaitkan dengan kondisi dan predikat Bandung sebagai kota termacet.

Pemerintah Kota Bandung dan panitia meminta maaf kepada seluruh warga atas potensi gangguan aktivitas, kemacetan, dan penutupan sejumlah ruas jalan utama. Di Jalan Merdeka samping Balaikota Bandung yang jalurnya searah dan ditutup ketika lomba lari berlangsung misalnya, terdapat tiga rumah ibadah yaitu Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) New Life, Gereja Kristen Jawa Bandung, dan Gereja Katedral.

Baca juga : Bandung Jadi Kota 5G Terdepan di Jawa Barat

Seorang jemaat GSJA New Life, Sihar Lumbangaol yang ditemui Tempo mengatakan jalan depan gereja sempat macet ketika ia datang pukul 08.00 WIB. “Ini jalan dibagi dua, jadi walau banyak orang, mobil masih bisa lewat,” katanya, Ahad 20 Juli 2025. Di plang depan gereja yang memuat keterangan jadwal kegiatan ibadah, antara lain tertera waktunya tiap hari Minggu mulai pukul 08.00 dan sesi kedua pukul 10.30 WIB.

Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

Related Post

Tinggalkan komentar