sekitarbandung.com – Antusiasme warga Bandung memuncak dalam gelaran Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Acara yang berlangsung di Jalan DR. Ir. Soekarno (Asia Afrika) ini berhasil menarik perhatian 12.490 pengunjung langsung dan lebih dari 221 ribu penonton daring.
Kegiatan bertema “Pasar Keuangan Rakyat Jawa Barat: Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” ini menghadirkan pameran layanan keuangan, edukasi finansial, serta hiburan rakyat yang dikemas dengan suasana meriah.
Tak hanya itu, sepanjang acara juga tercatat 730 rekening baru dengan nilai total Rp539 juta dan transaksi Rp105 juta dari pelaku UMKM yang berpartisipasi. OJK turut membuka booth sembako murah berisi 700 paket untuk masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial.
Friderica: Inklusi Keuangan Kunci Kesejahteraan
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menegaskan pentingnya literasi dan perlindungan konsumen di tengah maraknya penipuan keuangan.
“Edukasi keuangan bukan sekadar pengetahuan, tapi fondasi kesejahteraan masyarakat. Kami ingin warga makin cerdas dalam mengelola keuangan dan menjauhi praktik ilegal,” ujar Friderica saat ditemui di lokasi acara, Sabtu (25/10).
Ia juga menyoroti bahwa Jawa Barat termasuk provinsi dengan jumlah kasus penipuan investasi dan scam digital tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sinergi antara OJK, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan menjadi penting untuk memperkuat perlindungan konsumen.
Baca Juga: Desa BRILiaN BRI Dukung Asta Cita: Pemberdayaan Desa Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi
Pasar Keuangan Rakyat, Pendekatan yang Dekat dengan Warga
Konsep Pasar Keuangan Rakyat menjadi inovasi OJK Jabar untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Kepala OJK Jawa Barat Darwisman menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan jemput bola agar masyarakat di berbagai lapisan — dari pelajar, disabilitas, ibu rumah tangga, hingga pelaku UMKM — bisa mengenal produk keuangan formal secara langsung.
“Kami ingin inklusi keuangan terasa nyata, bukan sekadar angka. Pasar Keuangan Rakyat menjadi ruang interaksi langsung antara lembaga keuangan dan masyarakat,” tutur Darwisman.
Kegiatan dua hari ini diikuti 41 lembaga jasa keuangan dan 20 UMKM binaan yang menampilkan produk unggulan daerah. Pengunjung bisa mengikuti talkshow literasi keuangan, klinik konsultasi, lomba kreatif, serta menikmati pertunjukan musik rakyat.
Capaian Positif BIK Jabar 2025
Hasil program BIK 2025 di Jawa Barat menunjukkan lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dalam rangkaian kegiatan sepanjang September hingga 23 Oktober 2025, tercatat 15.774 rekening baru dengan total nilai Rp33,04 miliar.
OJK bersama lembaga jasa keuangan juga berhasil menyelenggarakan 10.787 kegiatan literasi dan inklusi keuangan dengan 1,89 juta peserta, naik jauh dari tahun 2024 yang hanya mencatat 347 kegiatan dan 102 ribu peserta.
Dalam puncak acara, OJK memberikan penghargaan kepada lembaga keuangan paling aktif, di antaranya Bank BJB, Bank Syariah Indonesia, BNI, BJB Syariah, dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Dorong Ekonomi Rakyat Melalui Edukasi Finansial
Melalui BIK 2025, OJK Jabar menegaskan komitmennya untuk memperkuat inklusi keuangan berkelanjutan. Edukasi dan literasi finansial diharapkan menjadi jembatan bagi masyarakat menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan yang merata.
“Inklusi keuangan bukan hanya program tahunan, tapi gerakan bersama untuk Indonesia yang lebih sejahtera,” tegas Friderica.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan inklusi keuangan nasional, kunjungi situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

