sekitarbandung.com – Kinerja APBN Jawa Barat menunjukkan hasil menggembirakan pada 2025. Hingga akhir September, realisasi Kinerja APBN Jawa Barat mencatatkan surplus Rp15,47 triliun, menandakan kemampuan pemerintah dalam mengelola pendapatan dan belanja dengan efisien di tengah kondisi ekonomi nasional yang dinamis.
Kepala Kanwil DJPb Jawa Barat, Fahma Sari Fatma, menjelaskan bahwa pendapatan negara di wilayah ini mencapai Rp102,51 triliun atau 66,57 persen dari target Rp153,99 triliun, sedangkan belanja negara terealisasi Rp87,04 triliun atau 71,73 persen dari pagu Rp121,34 triliun. Surplus tersebut menunjukkan stabilitas fiskal yang kuat dan pengelolaan anggaran yang efektif.
“Pendapatan tumbuh 5,62 persen dibanding tahun lalu, mencerminkan ketahanan ekonomi Jawa Barat dan peningkatan produktivitas fiskal,” ujar Fahma dalam konferensi pers di Museum Dwi Warna, Bandung (28/10).
Peningkatan Pendapatan Jadi Penopang Utama Kinerja APBN Jawa Barat
Pertumbuhan Kinerja APBN Jawa Barat tidak lepas dari meningkatnya penerimaan pajak dan PNBP.
-
Penerimaan pajak tercatat sebesar Rp74,45 triliun, tumbuh 5,96 persen (yoy).
-
PNBP meningkat 11 persen, terutama dari sektor energi dan sumber daya alam.
-
Cukai dan kepabeanan mencapai Rp22,03 triliun, naik 4,01 persen.
Peningkatan pendapatan ini juga ditopang oleh pengawasan ketat terhadap rokok ilegal. Kanwil Bea Cukai Jawa Barat mencatat 1.875 penindakan hingga September 2025, dengan nilai barang Rp114,29 miliar dan potensi penerimaan negara yang diselamatkan Rp58,03 miliar.
Baca Juga: 12 Ribu Pengunjung Ramaikan BIK 2025 Bandung, OJK Jabar Dorong Inklusi Keuangan Lewat Pasar Rakyat
Efisiensi Belanja Jadi Kunci Stabilitas Kinerja APBN Jawa Barat
Dalam laporan Kinerja APBN Jawa Barat, Fahma menegaskan pentingnya efisiensi anggaran. Belanja diarahkan pada program prioritas seperti pendidikan, ketahanan pangan, energi, dan UMKM.
Beberapa realisasi penting:
-
Program Revitalisasi Sekolah: Rp11,31 miliar dengan skema swakelola masyarakat.
-
SMA Unggul Garuda Rancamaya Bogor: Rp59,31 miliar.
-
Program Ketahanan Pangan: Rp1,83 triliun untuk produksi beras 8,72 juta ton dan penyaluran 22,46 juta kg beras SPHP.
-
Penyaluran KUR: Rp20,93 triliun untuk 385 ribu debitur.
-
Program UMi: Rp1,20 triliun untuk 247 ribu debitur mikro.
“Kami menekankan disiplin pelaporan belanja agar tidak menumpuk di akhir tahun. Fokusnya adalah mempercepat realisasi anggaran yang langsung menyentuh masyarakat,” tambah Fahma.
Kinerja APBN Jawa Barat Jadi Cerminan Ekonomi Regional yang Sehat
Capaian Kinerja APBN Jawa Barat 2025 menjadi bukti bahwa kebijakan fiskal pemerintah berjalan di jalur yang tepat. Surplus Rp15,47 triliun bukan hanya angka, melainkan cerminan keberhasilan mengelola pendapatan dan belanja dengan prinsip akuntabilitas dan keberlanjutan.
Dengan kontribusi fiskal yang besar terhadap nasional, Jawa Barat tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat. Pemerintah berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektor agar hasil dari Kinerja APBN Jawa Barat dapat langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk informasi resmi mengenai realisasi dan laporan kinerja APBN regional, kunjungi:
kemenkeu.go.id
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

