Program Pemberdayaan Ekonomi Dinsos Bandung Perkuat Kemandirian Warga DTKS

BERITA, KOTA BANDUNG25 Dilihat

sekitarbandung.com – Program Pemberdayaan Ekonomi Dinsos Bandung menjadi langkah nyata Pemerintah Kota Bandung dalam mendorong transformasi penanganan sosial. Melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, Dinas Sosial (Dinsos) mengubah pola bantuan dari sekadar pemberian jangka pendek menjadi penguatan ekonomi yang memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat miskin.

Kepala Dinsos Kota Bandung, Yorisa Sativa, menjelaskan bahwa paradigma baru ini penting agar masyarakat tidak bergantung selamanya pada bantuan sosial. “Kami ingin bantuan menjadi alat pemberdayaan, bukan ketergantungan,” ujar Yorisa saat diwawancarai, Kamis (6/11/2025).

Pelatihan dan Kolaborasi untuk Warga DTKS

Program ini menyasar tiga kecamatan di Kota Bandung  Regol, Kiaracondong, dan Cibeunying Kaler  dengan peserta utama berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Melalui kerja sama antara Dinsos, Kemenag, dan lembaga pelatihan, warga memperoleh bekal keterampilan teknis dan manajerial untuk memulai usaha mandiri.

Pelatihan disusun berdasarkan potensi daerah, seperti produksi makanan olahan, bengkel kecil, hingga kerajinan fashion. Selain itu, diberikan bantuan alat usaha, kursi roda bagi penyandang disabilitas, serta Al-Qur’an Braille bagi tunanetra agar program tetap inklusif.

Baca Juga: Adventure Fest 2025 Bandung Sajikan Diskon 70 Persen dan Panggung Kolaborasi Komunitas

Sinergi Data dan Koordinasi Tepat Sasaran

Menurut Yorisa, koordinasi antarinstansi menjadi kunci keberhasilan Program Pemberdayaan Ekonomi Dinsos Bandung. Seluruh lembaga yang terlibat wajib mengacu pada DTKS agar tidak terjadi tumpang tindih penerima manfaat.

“Koordinasi dan validasi data sangat penting supaya setiap bantuan benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan,” katanya.

Selain pelatihan, Dinsos juga memastikan setiap peserta mendapat pendampingan intensif untuk menjaga keberlanjutan usaha. Pendampingan ini meliputi edukasi finansial, pemasaran digital, serta pembinaan spiritual agar peserta siap secara ekonomi dan mental.

Dampak dan Harapan Jangka Panjang

Program ini menargetkan terciptanya kemandirian ekonomi yang stabil di kalangan penerima manfaat. Yorisa menegaskan, kesuksesan pemberdayaan tidak diukur dari besarnya bantuan, tetapi dari sejauh mana warga mampu bangkit dan berkembang.

“Keberhasilan kami diukur dari seberapa banyak warga yang bisa lepas dari ketergantungan bantuan dan berdaya secara ekonomi,” ucapnya.

Dengan pendekatan ini, Dinsos Bandung berharap dapat menurunkan angka kemiskinan serta memperkuat semangat kewirausahaan di masyarakat menengah bawah.

Jika ingin update tentang hal di sekitar Bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *