sekitarbandung.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan kinerja yang sangat baik hingga akhir Triwulan III 2025. Berdasarkan laporan keuangan resmi, Laba BRI Triwulan III 2025 mencapai Rp41,2 triliun. Angka tersebut mencerminkan efisiensi operasional, penyaluran kredit yang produktif, dan strategi bisnis berkelanjutan di tengah kondisi makroekonomi yang stabil.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini turut ditopang oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang terjaga di atas 5% dan tingkat inflasi sekitar 2,65%. Dengan kondisi tersebut, industri perbankan tetap solid dan mampu menjaga kinerja yang positif. “BRI terus memperkuat peran strategisnya dalam mendorong perekonomian nasional melalui pembiayaan sektor produktif, khususnya UMKM,” ujarnya.
BRI Perkuat Dukungan terhadap UMKM dan Ekonomi Kerakyatan
Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp130,2 triliun kepada lebih dari 2,8 juta debitur hingga September 2025. Penyaluran ini mencakup 74,4% dari total alokasi nasional. Langkah tersebut menjadi bukti komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro.
Selain KUR, BRI turut berperan aktif dalam program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Melalui dua program tersebut, BRI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp104,4 miliar untuk pembangunan dapur gizi dan mendukung kegiatan koperasi desa di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: JNE Official Logistics Partner Hijabfest 2025, Dukung Pertumbuhan Fesyen Muslim Nasional
Transformasi Digital dan Strategi Pembiayaan Mikro
Transformasi digital menjadi pilar utama dalam penguatan kinerja Laba BRI Triwulan III 2025. Melalui platform digital seperti BRImo, Qlola by BRI, dan BRILink, perseroan berhasil memperluas akses layanan keuangan hingga ke pelosok negeri.
Jumlah pengguna BRImo meningkat 19,4% YoY menjadi 44,4 juta pengguna, dengan total volume transaksi mencapai Rp5.067,1 triliun.
Selain itu, AgenBRILink kini telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen aktif yang tersebar di 66 ribu desa di seluruh Indonesia. Agen ini berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan dan memperkuat perputaran ekonomi masyarakat lokal.
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa BRI terus memperluas jangkauan layanan mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan BRI, Pegadaian, dan PNM. Hingga akhir September 2025, holding ini telah melayani 34,5 juta debitur aktif dan mengelola lebih dari 185 juta rekening mikro.
BRIVolution Reignite Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan
Transformasi bisnis BRI juga ditopang oleh inisiatif BRIVolution Reignite yang berfokus pada efisiensi dana murah (CASA) dan penguatan core business. Total aset BRI tumbuh 8,2% YoY menjadi Rp2.123,4 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp1.474,8 triliun. Rasio dana murah CASA juga naik signifikan menjadi 67,6% dari total DPK.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu, menjelaskan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 25,4%, jauh di atas ketentuan minimum regulator. Kondisi ini menunjukkan kemampuan BRI menjaga stabilitas, menyerap risiko, dan tetap tumbuh berkelanjutan.
Selain itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI berada di level aman 3,08% dengan NPL Coverage Ratio 183,1%, menandakan pengelolaan risiko yang prudent.
Capaian Laba BRI Triwulan III 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan transformasi bisnis dan digitalisasi BRI dalam memperkuat ekonomi nasional. Dengan strategi berkelanjutan, dukungan terhadap UMKM, serta komitmen terhadap inklusi keuangan, BRI terus menjadi penggerak utama ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

 
																				































