Kisah Intan Cahya Rachmat ASN Bandung Barat yang Tak Pernah Berhenti Belajar

sekitarbandung.comIntan Cahya Rachmat, sosok ASN muda dari Kabupaten Bandung Barat, membuktikan bahwa semangat belajar tidak pernah mengenal kata selesai. Di tengah kesibukan sebagai pelayan publik, ia tetap berpegang teguh pada prinsip hidupnya: belajar adalah perjalanan seumur hidup.

Menjabat sebagai Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung Barat, Intan sukses menuntaskan studi doktoralnya di bidang Ilmu Hukum. Bagi banyak orang, gelar doktor mungkin jadi puncak pencapaian, tapi bagi Intan, itu justru awal dari babak baru perjalanan intelektualnya.

“Rintangannya banyak, terutama membagi waktu antara tugas kantor, kuliah, dan keluarga. Tapi selama ada niat, semua bisa dilalui,” tutur Intan Cahya Rachmat di sela aktivitasnya di kantor Ngamprah.

Intan Cahya Rachmat dan Tekad Belajar Tanpa Batas

Setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya, Intan Cahya Rachmat justru kembali ke bangku kuliah. Ia kini menempuh program Sarjana Ilmu Pemerintahan untuk memperluas pengetahuan tentang tata kelola birokrasi dan kebijakan publik.

“Saya ingin memahami lebih dalam bagaimana pemerintahan berjalan dari sisi kebijakan dan pelaksanaannya. Ilmu tidak boleh berhenti di satu titik,” ujarnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa baginya, gelar bukan tujuan akhir, melainkan sarana memperdalam wawasan agar bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.

Baca Juga: Santriwati di Bandung Barat Tewas Tertimbun Longsor Saat Hujan Deras, BPBD Imbau Warga Waspada

Pendidikan dan Pengabdian ASN yang Selaras

Sebagai ASN, Intan Cahya Rachmat percaya bahwa birokrasi modern menuntut aparatur yang adaptif dan berwawasan luas. Pengalaman lapangan harus diimbangi dengan pemahaman teori kebijakan dan hukum.

“ASN zaman sekarang tidak cukup hanya dengan pengalaman kerja. Harus paham konteks hukum, kebijakan, dan perubahan sosial supaya bisa melayani masyarakat secara manusiawi,” katanya.

Rekan-rekan di Dinas Ketenagakerjaan mengenalnya sebagai sosok teliti, empatik, dan disiplin. Ketekunan Intan menular ke lingkungan kerjanya. Banyak pegawai muda yang termotivasi meniru semangat belajarnya.

Keluarga Jadi Sumber Semangat Intan Cahya Rachmat

Di balik kesuksesan akademik dan kariernya, dukungan keluarga menjadi pilar penting bagi Intan Cahya Rachmat. Suami dan anak-anaknya menjadi sumber energi yang menjaga keseimbangan hidupnya.

“Keluarga adalah tempat pulang sekaligus sumber semangat. Mereka selalu mendukung langkah saya,” ungkapnya.

Ia percaya, belajar tidak sekadar mengejar gelar, tetapi memperkaya cara berpikir dan meningkatkan kepekaan sosial dalam melayani masyarakat.

Teladan ASN di Momentum Sumpah Pemuda

Kisah Intan Cahya Rachmat sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda: bekerja keras, pantang menyerah, dan terus belajar untuk bangsa. Ia menjadi contoh nyata bahwa semangat belajar bisa hidup berdampingan dengan pengabdian.

“Tidak ada orang bodoh, yang ada hanya orang yang berhenti mau belajar,” tegasnya.

Kisahnya mengingatkan generasi muda bahwa pendidikan dan dedikasi adalah fondasi utama kemajuan bangsa.

Sebagai bentuk pengembangan aparatur, pemerintah terus membuka peluang pendidikan lanjutan bagi ASN. Informasi resmi dapat diakses melalui Kementerian PANRB.

“Belajar membuat kita lebih peka, lebih manusiawi, dan lebih siap melayani,” tutup Intan Cahya Rachmat, menunjukkan bahwa semangat belajar adalah wujud nyata pengabdian kepada negeri.

Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *