sekitarbandung.com ā Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah serius untuk memperketat pengawasan makanan bergizi Bandung menyusul maraknya kasus keracunan di sejumlah daerah. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkot memastikan makanan yang diterima siswa sekolah aman, higienis, dan sesuai standar kesehatan.
80 Puskesmas Dilibatkan dalam Pengawasan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam, menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan dengan melibatkan tim khusus serta 80 puskesmas di seluruh kecamatan. Tim tersebut bertugas mengontrol dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) agar aman untuk dikonsumsi ribuan siswa.
āBandung harus aman. Setiap makanan yang masuk ke sekolah wajib melewati proses pengolahan dan penyajian sesuai standar kesehatan. Kami tidak ingin kejadian keracunan di daerah lain terjadi di sini,ā tegas Sony saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, pengawasan sebenarnya sudah berjalan sejak awal program MBG digulirkan. Namun, tren meningkatnya kasus keracunan membuat intensitas pemantauan dan pembinaan kembali diperketat.
Baca Juga: Keracunan MBG Bandung Barat: 1.244 Korban Sembuh, 65 Masih Dirawat
87 Dapur Masuk Proses Sertifikasi
Saat ini, terdapat 98 dapur penyedia makanan di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 87 dapur masih aktif beroperasi dan semuanya sedang dalam proses sertifikasi laik higiene. Meski izin lengkap belum seluruhnya terbit, dapur tetap diperbolehkan beroperasi dengan catatan diawasi langsung oleh petugas kesehatan.
Sony menjelaskan bahwa pengawasan mencakup kebersihan dapur, proses pengolahan, cara penyajian, hingga pengelolaan limbah. āKalau ada catatan, langsung kami minta diperbaiki. Prinsipnya dapur tidak boleh becek, pengolahan harus sehat, dan distribusi makanan harus cepat,ā tambahnya.
Setiap hari, sekitar 260 ribu porsi makanan diproduksi oleh dapur-dapur tersebut. Besarnya volume ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim pengendali mutu.
āKuantitas produksi begitu besar, maka tim harus tangguh. Pengawasan tidak boleh kendor karena menyangkut kesehatan puluhan ribu anak,ā ujarnya.
Masalah Teknis Jadi Sorotan
Dinas Kesehatan mengidentifikasi beberapa kendala teknis di lapangan, seperti:
-
Rentang waktu distribusi makanan yang terlalu lama.
-
Kondisi dapur yang masih kurang higienis.
-
Pengelolaan sampah dapur yang belum tertutup dengan baik.
Masalah-masalah tersebut menurut Sony harus segera diperbaiki agar kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap program MBG tetap terjaga.
Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat
Langkah Pemkot Bandung ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Presiden dan Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menekankan pentingnya standar keamanan pangan di sekolah.
Informasi mengenai standar pengawasan makanan sekolah juga dapat ditemukan di laman resmi Kementerian Kesehatan RI sebagai acuan daerah dalam menerapkan sistem pengawasan makanan bergizi yang ketat.
Harapan untuk Keamanan dan Gizi Anak
Program MBG di Kota Bandung bukan hanya soal memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar aman dan bergizi. Menurut Dinas Kesehatan, pengawasan berlapis ini diharapkan menjadi solusi agar anak-anak bisa mendapatkan manfaat maksimal dari program pemerintah.
Dengan keterlibatan puskesmas, sertifikasi dapur, serta pendampingan intensif, Pemkot Bandung optimis kasus keracunan tidak akan terjadi di wilayahnya.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi websiteĀ sekitarbandung.com