sekitarbandung.com ā Pengelolaan sampah Bandung kembali menjadi perhatian publik setelah PLN Peduli melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelar pelatihan kreatif untuk warga Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung. Kali ini, ibu-ibu rumah tangga diajak mengubah limbah organik menjadi sabun lerak alami dan eco enzyme yang bermanfaat bagi rumah tangga maupun lingkungan.
PLN Peduli Dorong Solusi Hijau di Bandung
Program ini menjadi salah satu langkah nyata PLN dalam mendukung upaya lingkungan bersih dan berkelanjutan. General Manager PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali, Munawwar Furqan, menyampaikan bahwa pelatihan ini bagian dari implementasi nilai Environmental, Social & Governance (ESG).
āTujuan utama kami bukan hanya mengurangi timbunan sampah, tapi juga memberikan keterampilan praktis yang bisa menambah penghasilan warga,ā ujar Munawwar.
Pelatihan ini merupakan seri keempat dari lima rangkaian kegiatan pengolahan sampah organik. Pesertanya mayoritas ibu rumah tangga yang selama ini bersinggungan langsung dengan masalah sampah rumah tangga.
Baca Juga: Keracunan MBG Bandung Barat: 1.244 Korban Sembuh, 65 Masih Dirawat
Cara Membuat Sabun Lerak yang Ramah Lingkungan
Dalam sesi praktek, peserta diperkenalkan pada cara sederhana membuat sabun lerak:
-
Rendam 10 buah lerak dalam 1 liter air selama 1ā2 hari.
-
Peras hingga keluar busa alami, lalu rebus sekitar 15 menit.
-
Tambahkan serai atau kulit jeruk sebagai pewangi, plus sedikit garam.
-
Dinginkan, saring, lalu simpan dalam wadah bersih.
Hasil akhirnya berupa sabun cair alami yang aman di kulit, bisa dipakai mencuci pakaian maupun peralatan rumah tangga.
āAwalnya saya kira bikin sabun itu sulit, ternyata gampang sekali. Senang bisa mengurangi plastik kemasan sabun dan hemat belanja bulanan,ā ungkap Ibu Rina, salah satu peserta.
Eco Enzyme: Cairan Serbaguna dari Limbah Buah dan Sayur
Selain sabun, warga juga belajar membuat eco enzyme, cairan serbaguna hasil fermentasi limbah dapur. Rumusnya sederhana: 3 bagian kulit buah/sayur, 1 bagian gula, dan 10 bagian air bersih.
Proses fermentasi berlangsung 3 bulan hingga menghasilkan cairan cokelat dengan aroma asam segar. Produk ini bisa digunakan sebagai:
-
pembersih lantai,
-
pupuk organik,
-
penyegar udara, hingga
-
deterjen alami.
Menurut Akhmad Duli, Manager PLN UP2B Jabar, eco enzyme tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dampak Bagi Warga Bandung
Kepala Desa Cangkuang Wetan, Asep Kusmiadi, mengapresiasi program ini. Menurutnya, pengelolaan sampah Bandung perlu terus diperkuat karena volume sampah rumah tangga semakin meningkat.
āKalau keterampilan ini terus dipraktikkan, ibu-ibu bisa mandiri. Bahkan, peluang usaha kecil dari sabun lerak dan eco enzyme bisa dikembangkan untuk menambah penghasilan keluarga,ā ujarnya.
Pelatihan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Bandung yang gencar mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Informasi tentang kebijakan pengelolaan limbah bisa dibaca lebih lanjut di laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menuju Ekosistem Hijau dan Berkelanjutan
Selain memberi keterampilan, PLN berharap warga memiliki kesadaran baru bahwa sampah bisa menjadi berkah. Dari rumah tangga kecil, perubahan besar bisa terjadi jika dikelola bersama-sama.
Dengan adanya program ini, pengelolaan sampah Bandung diharapkan tidak lagi sebatas wacana, melainkan praktik nyata yang mampu mengurangi beban TPA dan sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi websiteĀ sekitarbandung.com