sekitarbandung.com – Akses jalan warga di Kampung Citalaga RT 01/RW 05, Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, sempat lumpuh total akibat tertutup material longsor, Jumat dini hari (25/9/2025).
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, longsor terjadi usai hujan deras mengguyur kawasan perbukitan sejak Kamis malam. Material tanah bercampur batu menutupi jalan desa sepanjang kurang lebih 15 meter dengan ketinggian hingga 6 meter.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Bandung ke-215: Dari Bandung Lautan Api hingga Kota Kreatif Dunia
Warga Gotong Royong Bersihkan Material
Suheri, petugas lapangan BPBD KBB yang berada di lokasi, mengatakan akses jalan desa langsung terputus. “Peristiwa longsor dini hari itu membuat jalan utama warga tidak bisa dilewati kendaraan,” ujarnya.
Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Warga bersama aparat gabungan dari BPBD, Babinsa, dan Pemerintah Desa bergerak cepat membersihkan material menggunakan peralatan seadanya. Menjelang siang, jalur sudah kembali bisa dilewati, meski kondisi jalan masih licin dan rawan longsor susulan.
Potensi Bencana di Musim Hujan
Peristiwa longsor Cikalongwetan ini menambah daftar bencana hidrometeorologi di wilayah Bandung Barat saat memasuki musim hujan. Kondisi geografis berupa perbukitan dan curah hujan tinggi membuat kawasan ini rawan longsor.
Suheri mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. “Masyarakat harus tetap waspada, apalagi di musim hujan seperti sekarang. Jangan lengah dengan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Kronologi Kejadian
-
Kapan: Jumat dini hari, 25 September 2025
-
Di mana: Kampung Citalaga, Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, KBB
-
Penyebab: Hujan deras berintensitas tinggi
-
Dampak: Jalan desa sepanjang 15 meter tertutup material longsor setinggi 6 meter
-
Korban: Tidak ada korban jiwa
-
Tindakan: Pembersihan manual oleh BPBD, aparat, dan warga setempat
Catatan BNPB: Bandung Barat Termasuk Wilayah Rawan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya merilis data bahwa wilayah Kabupaten Bandung Barat termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi di Jawa Barat. BNPB menekankan perlunya sistem mitigasi berbasis masyarakat agar penanganan bencana lebih cepat. Lihat data resmi BNPB di sini.
Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah mengingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Jawa Barat selama periode September–Oktober 2025. Informasi prakiraan cuaca harian dapat diakses melalui portal BMKG.
Kondisi Terkini: Jalan Sudah Bisa Dilalui
Hingga Jumat sore, material longsor sudah sebagian besar berhasil disingkirkan. Kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas meskipun warga diminta tetap berhati-hati karena jalan masih licin.
Pemerintah desa bersama BPBD berencana menurunkan alat berat jika hujan kembali turun dan menyebabkan tumpukan material baru.
Imbauan untuk Warga
Pemerintah menghimbau warga yang tinggal di dekat tebing agar:
-
Menghindari aktivitas di dekat lereng saat hujan deras.
-
Melaporkan segera jika ada retakan tanah atau tanda-tanda pergerakan tanah.
-
Menyimpan nomor darurat BPBD KBB untuk koordinasi cepat.
Gotong Royong sebagai Kekuatan Lokal
Meski fasilitas peralatan terbatas, semangat gotong royong masyarakat menjadi kunci utama jalur kembali terbuka. “Kalau tidak ada kerjasama warga, jalannya mungkin baru bisa dibuka beberapa hari. Berkat gotong royong, siang sudah bisa dilalui,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Peristiwa longsor di Cikalongwetan menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci menghadapi musim hujan. Dengan kolaborasi warga, pemerintah desa, dan aparat, dampak bencana bisa ditekan seminimal mungkin.
Dirgahayu semangat gotong royong Bandung Barat karena ketahanan desa dimulai dari kebersamaan warganya.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com
