sekitarbandung.com – Program usaha mandiri Kabupaten Bandung mencatat hasil gemilang. Sebanyak 3.970 keluarga penerima manfaat (KPM) resmi dinyatakan lulus dari program Kelompok Usaha Bersama Usaha Ekonomi Produktif (KUBE UEP). Program yang dijalankan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mengurangi angka kemiskinan sekaligus menekan pengangguran.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, menyampaikan bahwa program ini bertujuan menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mengelola ekonomi keluarga.
“Program ini mendorong masyarakat agar berdaya dan mampu mengubah nasibnya sendiri. Sejalan dengan ajaran agama, perubahan hanya akan terjadi jika kita berusaha,” kata Ningning, Minggu (26/10/2025).
Sinergi Kemensos dan Pemerintah Daerah
Ningning menjelaskan, pelaksanaan program usaha mandiri Kabupaten Bandung mendapat dukungan penuh dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos). Kolaborasi lintas lembaga ini mencakup pelatihan, pembinaan, hingga pendampingan bagi masyarakat agar bisa membangun usaha berkelanjutan.
“Kami berterima kasih kepada Kemensos atas kepercayaan dan dukungannya. Semoga peserta yang lulus terus berinovasi dan menjadi penggerak ekonomi di lingkungannya,” ujarnya.
Menargetkan 10.000 Wirausaha Baru Setiap Tahun
Dinas Sosial menargetkan pembentukan 10.000 wirausaha baru setiap tahun melalui pengembangan KUBE UEP. Program ini juga selaras dengan tiga prioritas nasional, yaitu Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami arahkan KUBE ke sektor produktif seperti kelompok wanita tani (KWT) yang bisa menjadi pemasok bahan pangan untuk program MBG,” jelasnya.
Pada 2026, KUBE pangan diharapkan dapat memproduksi hingga 29 jenis komoditas seperti beras, cabai, jamur, daging ayam, dan telur.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Tak Hentikan Layanan Publik, Farhan Pastikan Wisata Bandung Terus Bergeliat
Membangun Ekosistem Ekonomi Kerakyatan
Implementasi program usaha mandiri Kabupaten Bandung juga melibatkan pemerintah desa dan pendamping sosial agar hasil produksi KUBE dapat terintegrasi dengan jaringan Koperasi Desa Merah Putih. Produk-produk unggulan, seperti kerajinan tangan dan makanan olahan, akan dipasarkan melalui koperasi maupun platform digital.
“Kolaborasi lintas sektor ini penting supaya hasil KUBE bisa terus berkembang dan memberi dampak nyata bagi ekonomi daerah,” tutur Ningning.
Solusi Menghindari Jeratan Bank Emok
Program KUBE juga terbukti efektif membantu masyarakat keluar dari ketergantungan terhadap bank emok. Peserta memperoleh pelatihan manajemen usaha, akses modal tanpa bunga, dan pendampingan bisnis yang berkelanjutan.
“Dengan adanya program KUBE, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada pinjaman berbunga tinggi. Mereka bisa mengatur usahanya secara mandiri dan stabil,” jelas Ningning.
Harapan dan Langkah Lanjutan 2026
Dinas Sosial Kabupaten Bandung menargetkan perluasan wilayah penerima manfaat di seluruh kecamatan pada 2026. Dengan pendampingan dan kolaborasi antarinstansi, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bandung diyakini terus menurun setiap tahunnya.
“Saya optimistis masyarakat akan semakin mandiri dan ekonomi lokal tumbuh lebih baik,” pungkas Ningning.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian sosial dan ekonomi masyarakat, informasi lengkap mengenai dukungan program ini dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Jika ingin update tentang hal di sekitar bandung, selalu kunjungi website sekitarbandung.com

































